Selasa, 09 April 2013

TUHAN DAN PIALA DUNIA

Ratusan juta orang menonton dan terlibat secara emosional. Sejenak dunia bersatu dan bergandengan tangan untuk larut dalam momen kegembiraan yang hanya dilaksanakan 4 tahun sekali. Sepanjang pertandingan, kedua belah pendukung pun tidak henti-hentinya untuk berharap-harap cemas. Bahkan karena tegang melihat kesebelasan negara favoritnya, seorang atheis pun dalam hati (mungkin) terucap, Oh, please God…


Lalu Tuhan yang baik yang memperhatikan, atau bahkan menonton dan menikmati setiap pertandingan hanya tersenyum, mungkin juga tertawa girang melihat manusia-manusia di bumi melupakan sejenak hiruk pikuk masalah untuk larut bersama dalam pertandingan demi pertandingan. Mengingat pertandingan Inggris melawan Amerika Serikat, mungkin kedua pendukung berdoa kepada Tuhan agar kesebelasan favorit mereka yang memenangkan pertandingan. Supaya adil, Tuhan menjawab keduanya dengan hasil imbang 1-1. Saya pribadi tidak begitu senang dengan blunder yang dilakukan Robert Green dan banyaknya peluang yang terbuang oleh kesebelasan Inggris.


Dalam hati kecil saya bertanya, "Apakah Tuhan menyukai sepak bola? Apakah Tuhan menikmati pertandingan demi pertandingan, tentu yang tanpa huru-hara atau ribut antar suproter atau pemain? Apakah Tuhan mempunyai kesebelasan favorit atau pemain bola favorit? Mungkin Lucio dari kesebelasan Brasil yang begitu devoted kepada Tuhan? Atau Tuhan bersorak girang “Gooollll !!!!” ketika kesebelasan favorit atau pemain favoritnya menciptakan gol?"


Tentu tidak mungkin secara eksplisit saya dapatkan jawabannya di Alkitab. Saya juga tidak secara khusus berdoa untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang tidak penting tersebut.

Asal jangan karena piala dunia, kita jadi lupa ke gereja karena alasan, "Piala Dunia kan 4 tahun sekali, gereja bisa minggu depan."

Atau hal-hal lainnya yang membuat pekerjaan menjadi terbengkalai, apalagi sampai berjudi dan menghabiskan uang karena kesebelasan favoritnya kalah.


Saya hanya bisa membayangkan bagaimana suasana Sorga menyaksikan momen Piala Dunia ini. Di Alkitab hanya tercatat bahwa seisi Sorga bersuka cita ketika ada satu orang yang bertobat. Namun tak bisa diketahui apakah seisi Sorga bersorak kegirangan apabila ada pemain seperti Sneijder atau Cristiano Ronaldo mencetak gol? Seperti Kaka yang mempertunjukkan kaus putih yang sudah dipersiapkan dengan tulisan I LOVE U JESUS.

Piala dunia masih akan terus membuat suatu memori indah atau menyebalkan, decak kagum atau tangis kecewa. Yang pasti, semoga kebersamaan ini jangan cepat berakhir. Jangan sampai menunggu 4 tahun lagi untuk bisa larut dalam kebersamaan dengan melupakan segala perbedaan yang ada.


Ini sekedar rasa penasaran saja yang lahir dari suatu momen Piala Dunia. Saya hanya dapat membayangkan Tuhan disenangkan melalui Piala Dunia, entah bagaimana caranya. Kerinduan saya dapat terobati dengan apa pun juga yang dapat menyenangkan hati-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar