Selasa, 09 April 2013

AGAR MEMAHAMI RENCANA-NYA

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8–9)

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Sangat mudah bagi kita untuk berterima kasih kepada Tuhan apabila Tuhan melakukan apa yang kita inginkan. Tetapi Tuhan tidak selalu melakukan apa yang kita inginkan. Ada banyak hal yang kita inginkan tetapi Tuhan memberikannya. Dalam hal inilah, pergumulan untuk mencari kehendak Tuhan dan memahami rencana Tuhan bagi kehidupan kita sangat penting. Pergumulan untuk memahami kehendak dan rencana Allah akan terus berlangsung sepanjang kehidupan kita.

Godaan yang sering muncul dalam diri kita ialah menyamakan kehendak kita, ambisi kita, nafsu kita sebagai kehendak Tuhan. Padahal dalam pembacaan kita dari Yesaya 55:8-9, dikatakan bahwa “sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu...seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu."


Tetapi yang harus kita yakini dengan sungguh-sungguh ialah bahwa Tuhan tidak merencanakan kehidupan yang buruk bagi kita. Ia merancangkan hari depan yang penuh damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan hari depan yang penuh pengharapan (Yeremia 29:11). Damai sejahtera bukan berarti tidak ada kesulitan, tidak ada tantangan, tidak ada kedukaan, tidak ada pergumulan. Damai sejahtera berarti di dalam diri kita terdapat kekuatan yang berasal dari Tuhan yang akan memampukan kita memasuki hari-hari kehidupan kita dengan kuat dan tegar. Kita memasuki masa depan kita tanpa ragu. Kita memasuki hari depan kita tanpa kekuatiran yang berlebihan yang dapat membuat kita putus asa. Damai sejahtera berarti juga siap menerima kenyataan apabila apa yang kita rencanakan ternyata tidak berjalan sesuai dengan kehendak kita.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Dalam Yesaya 32:17, dikatakan bahwa ciri apabila rancangan dan tindakan kita itu benar maka ia akan memberikan damai sejahtera, ketenangan dan ketentraman baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Hal ini dapat menjadi tolok ukur bagi kita. Apabila yang kita lakukan itu memberikan damai, ketenangan dan ketentraman bagi kita dan orang lain, maka itu sesuai dengan kehendak Allah. Tetapi jika sebaliknya, apa yang kita lakukan itu justru mendatangkan kegelisahan, kesedihan, ketakutan dan kerugian bagi orang lain, maka itu berarti apa yang kita lakukan bertolak belakang dengan rencana dan kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Saudara, dalam hidup kita juga pasti pernah mengalami dan merasakan mengapa ada kejadian-kejadian dalam hidup yang tidak menyenangkan. Ketika kita mengalami hal itu, kita jangan cepat-cepat mengatakan dan menilai itu adalah kehendak Tuhan. Sebab bisa saja itu adalah kesalahan kita. Kita ceroboh dalam bertindak. Kita kurang matang dalam merencanakan kegiatan kita.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Dalam hidup kita sebagai manusia kadang memang ada hal yang tidak dapat kita mengerti mengapa itu dapat terjadi dalam hidup kita. Kita merencanakan seperti ini tetapi yang terjadi sebaliknya. Untuk hal ini mungkin kita dapat belajar dari keyakinan iman dalam Pengkhotbah 3:11, ”Ia (Tuhan) membuat segala sesuatu indah pada waktunya…”.

Pergumulan untuk mencari dan mengetahui kehendak Allah adalah pergumulan yang harus kita lakukan seumur hidup kita. Setiap saat kita harus menguji tindakan kita. Setiap saat kita harus yakin dalam iman kita bahwa apabila yang kita rencanakan tidak berjalan seperti yang kita harapkan. Kita yakin bahwa Tuhan sedang mempersiapkan hal yang lain. Dan Tuhan akan menyertakan keindahan rencanaNya pada waktu yang tepat.

Untuk itulah diperlukan kedekatan hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan. Membawa segala rencana-rencana kehidupan kita kepada Tuhan. Agar rencana itu berjalan sesuai dengan harapan kita; tidak tinggi hati dan tidak melupakan Tuhan. Dan sebaliknya, jika apa yang kita rencanakan itu tidak berjalan seperti yang kita rencanakan, kita tetap mempunyai ketabahan, ketekunan, ketegaran dan semangat hidup yang tetap tinggi. Sebab kita yakin bahwa pada saatnya nanti Tuhan akan memperlihatkan keindahan rencanaNya di balik kegagalan atau kedukaan yang pernah kita alami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar