Pembebasan dari Dosa (oleh Pendeta Mark Lee)
Submitted by admin on Mon, 01/08/2011 - 11:22
Hari ini kita akan melihat topik bagaimana kita
bisa dimerdekakan dari dosa. Bagaimana kita dapat kembali pada keadaan
tanpa dosa?
Mari kita lihat sebuah kutipan dari 1 Yoh 1:7-9 -
"Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam
terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan
darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika
kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita
sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa
kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala
dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Selama hidup ini, kita sudah begitu banyak menimbun
dosa. Kita menumpuk keserakahan, kebencian, kecemburuan, nafsu berahi
dan sebagainya di dalam hati kita. Siapa yang dapat mengatasi dosa-dosa
itu? Kita jelas tidak dapat mengatasinya sendiri. Dari ayat di atas,
satu-satunya cara di mana dosa-dosa kita dapat dibersihkan adalah dengan
darah Yesus! Hanya darah Anak Allah, Yesus, yang dapat membersihkan
kita dari segala dosa! Inilah satu-satunya jalan yang tersedia di muka
bumi ini. Tak ada jalan lainnya!
Sekarang, dapatkah Anda melihat apakah hubungan antara kematian Yesus dengan kita?
Apakah arti dari darah Yesus itu? Darah Yesus merujuk
kepada kematian-Nya! Darah yang mengalir ketika Dia dipaku ke kayu
salib melambangkan kematian-Nya. Hanya kematian-Nya yang dapat menebus
dosa-dosa kita dan melunasi hutang-hutang dosa kita.
Sama seperti orang yang tidak mampu membayar hutang
yang telah menggunung selama bertahun-tahun karena pemakaian kartu
kredit. Kita tidak dapat membayar hutang dosa kita. Jika Yesus tidak
mati untuk menebus hutang dosa itu kita tidak akan mampu membayarnya.
Tentu saja setiap hutang akan dihapuskan seiring dengan kematian. Itu
sebabnya, kematian Yesus di kayu salib mewakili kita untuk menghapus
semua dosa-dosa kita dan membuat kita menjadi bersih kembali tanpa noda.
Dua tahap pertolongan Allah
Ada dua bagian di dalam kutipan ini. Bagian yang
pertama adalah ayat delapan - Jika kita berkata, bahwa kita tidak
berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri. Kita harus memahami dengan
jelas poin ini. Hati nurani kita memberitahu kita bahwa kita memiliki
dosa, dan bukan sekadar dosa yang remeh. Bagian yang kedua ada di dalam
ayat sembilan - Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan
adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan.
Dengan cara bagaimana Dia menolong kita?
Pertama-tama, Dia akan mengampuni dosa-dosa kita,
lalu Dia membersihkan kita dari segala kejahatan kita. Ada dua hal yang
berbeda di sini. Allah menolong kita dalam dua tahapan.
Tahap yang pertama adalah dengan mengampuni dosa-dosa
kita, yaitu, Dia melunasi semua hutang dosa kita. Ini mirip dengan
skenario tentang pemakaian kartu kredit - ada orang-orang yang terbiasa
memakai kartu kredit mereka dan menumpuk hutang yang sangat besar. Akan
tetapi tak peduli seberapa besar hutang kita itu, nyawa Anak Allah cukup
untuk membayarnya lunas. Dengan demikian, Dia bisa mengampuni dosa-dosa
kita, dan melupakan dosa-dosa kita - inilah tahapan yang pertama.
Apa yang akan terjadi dengan orang yang semua
hutangnya telah diampuni dan dihapuskan? Pernahkah Anda mencoba menolong
seseorang melunasi hutangnya? Seringkali setelah Anda melunasi
hutangnya, apa yang akan dia lakukan? Dia akan pergi dan memakai lagi
kartu kreditnya - bukankah begitu? Jadi, tidaklah cukup bagi Anda
sekadar menolong dia melunasi hutang tersebut. Dia akan terus meminjam
uang dan kembali terjerat dalam lingkaran yang menjebak ini. Itu
sebabnya, tidaklah cukup bagi Yesus untuk sekadar menolong Anda melunasi
hutang dosa Anda.
Jadi, bagian yang kedua sangatlah penting. Dikatakan
bahwa darah Yesus tidak sekadar mengampuni segala dosa kita di masa lalu
tetapi juga menolong kita merdeka dari kendali dosa di saat ini. Ia
tidak sekadar mengampuni tapi Ia mencuci semua kejahatan kita. Tidak ada
lagi dosa-dosa dari masa lalu di dalam diri kita. Kita tidak lagi
berada di dalam belenggu kendali dosa.
Bagian yang kedua ini sangatlah penting. Bagian yang
pertama adalah bahwa Dia akan mengampuni semua dosa yang telah Anda
perbuat, dan melunasi semua dosa itu bagi Anda. Bagian yang kedua adalah
bahwa Dia menolong Anda untuk merdeka dari kendali dosa dan Anda
memiliki kuasa untuk tidak berbuat dosa lagi. Kedua hal itu sama
pentingnya - yang satu tidak dapat jalan tanpa yang lainnya. Ada dua hal
penting yang Allah kerjakan di dalam diri kita - Dia telah mengampuni
hutang dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita sehingga
kita memiliki kuasa untuk berhenti dari melakukan segala macam dosa!
Bagaimana kita tahu Allah itu Ada?
Masih banyak orang yang masih meragukan apakah Allah
itu benar-benar ada? Kita tidak dapat melihat atau meraba-Nya jadi
bagaimana saya dapat percaya kepada-Nya?
Saya telah mendiskusikan masalah intelektul ini
dengan banyak orang. Pertanyaan demi pertanyaan diajukan. Jawaban demi
jawaban diberikan. Tapi pertanyaan-pertanyaan itu tidak akan ada
akhirnya. Karena Allah bukanlah obyek ilmu pengetahuan, Ia bukan bahan
pelajaran. Dia tidak dapat dipelajari dengan pikiran Anda dan dengan
cara Anda memanfaatkan pengetahuan serta informasi. Jika ini adalah
persoalan matematika, maka akan ada akhir dari semua pertanyaan itu
karena matematika adalah obyek pelajaran. Akan tetapi, Allah tidak
seperti itu. Tidaklah mungkin kita sampai kepada kesimpulan bahwa Allah
itu memang ada hanya dengan mengandalkan akal pikiran.
Bagaimana kita bisa tahu bahwa Allah itu ada? Kita
akan tahu jika kita kembali kepada ayat-ayat yang sedang kita pelajari
sekarang ini. Pertama-tama, kita perlu tahu bahwa kita ini berdosa - ini
adalah poin yang diketahui oleh setiap orang jauh di lubuk hati mereka.
Kedua, kita perlu datang ke hadapan Allah untuk mengakui semua dosa
kita. Kemudian, Dia akan mengampuni kita, dan menyucikan kita dari
segala kejahatan kita, dan membebaskan kita dari dosa.
Anda akan tahu apakah Allah itu nyata atau tidak jika
Anda mengalami kemerdekaan dari dosa di dalam hidup Anda. Bukankah ini
jalan yang lebih langsung untuk membuktikan bahwa Allah itu ada? Jika
Allah itu tidak nyata, bagaimana mungkin kita dapat merdeka dari dosa?
Anda tidak akan lagi meragukan realitas Allah jika Anda telah mengalami
apa artinya dimerdekakan dari dosa.
Apakah Allah itu nyata? Ini bukanlah sesuatu hal yang
dapat kita analisa dengan pikiran kita - Anda dapat bertanya dan saya
akan memberikan jawaban. Akan tetapi, tak peduli seberapa keras usaha
saya untuk menjelaskan, keraguan Anda tidak akan hilang. Jika Anda tidak
mengalami Allah secara langsung seperti yang dikatakan oleh ayat-ayat
Alkitab ini, maka Dia hanya akan menjadi semacam kesimpulan dari akal
pikiran Anda saja.
Rasa bersalah
Dalam kenyataannya, kita bukan sekadar dapat
mengalami kemerdekaan dari dosa, kita juga dapat mengalami pengampunan
dari Allah! Anda akan tahu, jika Anda telah mencobanya, bahwa memang
mungkin untuk mengalami kedua aspek tersebut.
Ketika seseorang berbuat dosa, dia akan mengalami
rasa bersalah yang besar. Kebanyakan orang akan segera merasa bersalah
di dalam hatinya sekalipun ada juga orang yang membungkam hati nurani
mereka dan tidak merasa bersalah setelah berbuat dosa. Rasa bersalah ini
tak dapat disingkirkan dan akan terus membelit di hati sampai lama
khususnya jika kita melakukan dosa yang serius, jika kita melukai hati
seseorang secara parah.
Beberapa orang mengalami insomnia [penyakit susah
tidur] ketika mereka melakukan dosa yang berat, dan hati nurani mereka
mengusik mereka. Mereka menjalani kehidupan mereka dalam tekanan berat.
Jika Anda telah mengalami pengampunan dari Allah, maka Allah sendiri
yang akan menyingkirkan rasa bersalah dan beban di dalam hati Anda itu.
Anda secara pribadi akan mengalami rasa lega yang tak terkirakan ketika
Allah memerdekakan Anda. Itu sebabnya, tidak perlu bertanya apakah Allah
telah mengampuni dosa Anda. Anda pasti akan tahu jika Anda telah
mengalaminya. Anda akan tahu persis ketika Allah telah benar-benar
mengampuni dosa Anda, dan menyingkirkan balok beban dan menyucikan Anda
dari segala kenajisan dosa. Ini adalah perasaan yang sangat nyata sama
nyatanya dengan perasaan ketika Anda berganti pakaian dari yang jorok
dan kotor ke yang bersih. Pakaian yang bersih akan membuat Anda merasa
enteng dan nyaman. Pakaian yang kotor membuat Anda merasa sangat tidak
nyaman.
Alamilah pembebasan dari Allah
Saya tahu akan hal ini karena saya telah
mengalaminya. Rasa ringannya seperti ketika sebuah batangan besi seberat
puluhan kilo yang tadinya Anda panggul tetapi sekarang Anda tidak perlu
lagi berjalan sambil memanggul besi tersebut. Anda sudah bebas melompat
ke sana kemari. Adalah mungkin untuk mengalami pengampunan dosa, dan
lebih jauh lagi, Anda dapat mengalami kemampuan untuk berhenti berbuat
dosa. Jika kemerdekaan dari penguasaan dan belenggu dosa adalah bagian
dari pengalaman pribadi Anda, maka tentu saja Anda telah tahu bahwa
Allah itu nyata. Hal ini juga merupakan cara yang paling cepat dan
langsung yang disediakan oleh Alkitab untuk mengalami realitas Allah.
Anda boleh mengundang Allah untuk melakukan hal-hal
tersebut di dalam hidup Anda sampai hidup Anda berubah dan Anda akan
tahu bahwa Allah itu nyata. Dengan demikian, persoalan apakah Allah itu
nyata atau tidak bukanlah persoalan analisa intelektual. Injil juga
demikian. Anda tidak dapat memperlakukannya sebagai semacam bahan
pelajaran di mana Anda tinggal duduk dan mendengar, dan menilai bahwa
khotbah yang satu ini tidak buruk, sementara khotbah yang satunya lagi
tidak meyakinkan. Bukan begitu caranya memahami Injil.
Apakah Injil itu benar atau salah? Apakah Allah itu
nyata atau tidak? Semua itu perlu dibuktikan dalam pengalaman pribadi
Anda dan tidak bergantung kepada kemampuan berbicara orang lain.
Kemampuan berbicara bergantung kepada keahlian seseorang untuk berpidato
akan tetapi ini bukanlah sarana untuk membuktikan bahwa sesuatu itu
nyata karena hanya berupa hasil dari kepandaian berbicara - sama seperti
yang sering Anda alami ketika Anda ditipu oleh lidah si penjual yang
begitu lihai merayu Anda untuk membeli sebuah produk.
Memahami Injil tidak bergantung pada seberapa pintar
si pembicara melainkan pada seberapa besar kesediaan Anda untuk
mengalami sendiri realitas Allah, kesediaan Anda untuk melihat bagaimana
Dia akan mengubah Anda. Saya sangat yakin akan hal ini karena saya
telah mengalaminya. Jika seseorang telah menyerahkan segenap hidupnya ke
dalam tangan Allah, maka Allah pasti akan mengubah Anda dan membebaskan
Anda dari dosa yang telah membelenggu Anda selama ini.
Contoh pembebasan sejati
Saya ingin menyampaikan tentang contoh dari kehidupan
nyata supaya Anda dapat menjadi lebih paham lagi. Suatu kali, seorang
pendeta di gereja kami berkunjung ke Eropa dan kemudian bertemu dengan
seorang dokter yang membagikan pengalaman dan kesaksiannya. Dia adalah
seorang asing yang datang ke Swiss setelah menyelesaikan kuliah di
bidang kedokteran. Dia mendapat banyak penghasilan dari karir yang bagus
ini dan kemudian, dia membawa semua keluarganya untuk menetap di Swiss.
Tempat tinggalnya merupakan penghasil anggur [iklim di sana sangat
cocok untuk bertanam anggur] dan anggur yang dihasilkan sangat bagus
untuk dibuat minuman keras. Karena melimpahnya produksi anggur di sana,
maka harga buah anggur dan minumannya menjadi sangat murah.
Dokter itu mulai gemar minum anggur, dan dia menjadi
semakin sering minum sampai-sampai dia ketagihan. Seperti yang telah
disampaikan sebelumnya - dosa akan bertumbuh sama seperti kebiasaan
minum itu. Pada awalnya, hanya satu atau dua gelas. Secara perlahan,
dengan meningkatnya kemampuan untuk minum, beberapa gelas besar anggur
tidak lagi mencukupi ketagihannya akan anggur. Dia mencapai tahapan di
mana segelas anggur harus selalu ada di tangannya dan dia selalu berbau
alkohol. Apakah ada pasien yang mau terus berlangganan dengan dokter
yang berbau minuman keras setiap waktu? Pasien pasti akan kaget dan
meragukan apakah dokter ini akan mampu mendiagnosa penyakit dengan
benar. Prakteknya segera saja ambruk akibat keadaan ini.
Kecanduan alkoholnya malah semakin parah saja dan
semakin banyak uang dia hamburkan untuk meinuman keras. Minuman anggur
biasa tidak lagi memuaskan kecanduannya dan dia ingin minuman yang lebih
keras serta lebih mahal, sehingga uang dari praktek kedokterannya
dihabiskan untuk membeli minuman keras.
Teman-temannya mengingatkan dia bahwa kebiasaan
minumnya sudah terlalu berlebihan dan menganjurkan dia untuk berhenti.
Akan tetapi, dia tidak punya keberanian untuk mengakui bahwa dia telah
kecanduan alkohol dan menjawab bahwa dia hanya sekadar menyukai alkohol
saja. Dia berkata bahwa kebiasaan minumnya masih terkendali dan dia
dapat berhenti kapan saja dia mau. Untuk menolong dia, kawan-kawannya
bertaruh dengannya - jika dia dapat berhenti minum untuk satu hari saja,
maka mereka akan memberinya dua puluh dolar. Dia segera setuju.
Kawan-kawannya menunggu sampai esoknya untuk melihat
bagaimana keadaannya. Esoknya dia membayar dua puluh dolar kepada mereka
karena dia kalah. Dia bahkan tidak mampu lepas dari minuman keras itu
untuk sehari saja. Sebenarnya, kawan-kawannya itu tidak menginginkan
uangnya. Mereka hanya ingin agar dia tahu sudah sampai di mana keadaan
kecanduannya! Akan tetapi, apa yang dapat dia lakukan setelah dia tahu
keadannya itu? Dia memang akhirnya tahu akan keadaan yang dihadapi, akan
tetapi untuk menghentikan kebiasaan itu adalah masalah lain lagi.
Malahan sebenarnya dia sudah tahu sejak sebelumnya, tetapi dia tetap dia
tidak dapat berhenti. Suatu hari, istrinya meminta uang kepadanya untuk
membeli susu bubuk buat anak-anak. Dia tidak punya uang untuk
diberikan, tidak satu sen pun.
Dia sangat terpukul dan terus saja bertanya-tanya
mengapa dia bisa sampai sejauh itu? Dia lalu kembali ke klinik
kosongnya, mengunci pintu, dan duduk linglung di mejanya. Ada sebuah
pistol kecil yang tersimpan di laci bawah mejanya untuk berjaga-jaga.
Dikeluarkannya pistol itu dan dia bersiap-siap untuk bunuh diri. Dia
tahu persis bahwa tak ada seorang pun yang akan bisa menolongnya
mengatasi masalah kecanduan alkohol ini dan bahwa dia memang sudah tidak
dapat menanggalkan kecanduannya. Dalam jangka panjang, dia akan menjadi
beban bagi keluarganya dan akan mengakibatkan mereka tenggelam dalam
beban hutang. Dia bahkan tidak mampu membeli susu bubuk untuk
anak-anaknya. Bagaimana dia dapat berhadapan lagi dengan anak dan
istrinya? Bunuh diri adalah satu-satunya jalan.
Ketika dia mengeluarkan pistol tersebut, dia
menemukan Alkitab di bawah pistol itu. Sebenarnya, dia adalah seorang
Kristen. Dia dibaptis ketika masih kecil dan sedikit memahami tentang
kekristenan (mungkin orang tuanya pernah mengajarkan sewaktu dia masih
kecil). Dia tahu bahwa Allah itu ada akan tetapi dia tidak pernah pergi
ke gereja dan Alkitabnya itu juga hadiah dari orang lain. Ketika dia
melihat Alkitab itu, dia berpikir bahwa lebih baik dia baca dulu sebelum
mati, karena toh dia juga akan mati sebentar lagi! Kemudian, dibukanya
Alkitab itu - Alkitab itu sangatlah tebal sehingga dia bingung mau
memulai dari bagian mana. Dia membuka sembarangan dan tiba-tiba matanya
tertarik secara kuat ke arah sebuah ayat - "Akulah TUHAN Allahmu yang
menebus dan menyelamatkanmu". Dia sangat yakin bahwa kata-kata, "Akulah
Allahmu, Tuhan yang menyelamatkanmu," adalah komunikasi langsung dari
Allah! Pada saat itu, dia menyadari, "Allah bisa menyelamatkanku.
Mengapa aku harus bunuh diri? Allah ini pasti benar-benar bisa
menyelamatkanku!"
Lalu, dia berlutut di lantai kliniknya, dan untuk
pertama kalinya ia berdoa dengan setulus hatinya. Dia meminta kepada
Allah, dan memohon kepada-Nya agar melepaskan dia dari belenggu
kecanduan alkohol. Ajaibnya, Allah benar-benar mendengarkan doanya dan
menjawab permohonannya. Pada waktu dia berlutut untuk berdoa, Allah
memerdekakan dia dari belenggu alkohol di dalam dirinya. Ini adalah
sesuatu pengalaman yang benar-benar dia rasakan.
Ketika dia selesai berdoa dan berdiri, dia sudah
menjadi orang yang telah sepenuhnya merdeka! Kemerdekaan yang sejati
telah bekerja di dalam dirinya! Mulai saat itu, dia tidak lagi berada di
bawah kendali alkohol dan menjadi orang yang telah diselamatkan oleh
Allah! Ketika dia pulang ke rumah dan melihat alkohol lagi, dia
benar-benar tidak tergoda. Dia bahkan tidak tertarik pada alkohol itu.
Itu adalah hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya sejak dia mulai
kecanduan alkohol! Saya percaya bahwa dia mungkin sudah bunuh diri sejak
lama jika Allah tidak berbicara langsung kepadanya pada saat itu serta
menyelamatkan dia.
Sama seperti yang sudah saya sampaikan dalam pesan
yang lalu - Allah tidak sekadar mengampuni dosa kita, Dia juga membuat
kita merdeka dari kekuasaan dosa. Kecanduan alkohol adalah salah
satunya. Kecanduan ini mengakibatkan orang menghambakan diri mereka,
menjadi terikat sepenuhnya, dan tidak dapat meloloskan diri dari sana.
Ini adalah salah satu akibat dari berbuat dosa. Anda akan dikendalikan
oleh berbagai hal.
Rencana Pembebasan Allah bagi kita
Apa tujuan atau sasaran dari rencana Allah? Tujuan
dari rencana Allah adalah untuk memerdekakan semua orang yang telah
menjadi budak dosa serta terbelenggu olehnya! Renungkan hal ini - apakah
sekarang ini Anda dapat melihat bahwa Anda berada dalam kendali dosa?
Apakah Anda rindu untuk dimerdekakan dari dosa-dosa ini? Jika jawaban
atas kedua hal tersebut adalah 'ya', maka Injil akan sangat berarti bagi
Anda. Jika jawabannya adalah 'tidak', maka Injil tidak akan berarti
apa-apa bagi Anda. Anda perlu memahami bahwa sasaran utama dari Injil
adalah membebaskan kita dari dosa. Saat Allah membebaskan Anda dari
dosa, akan ada perubahan yang sangat besar dalam hidup Anda.
Ini juga menjadi sebab mengapa Yesus datang ke dunia
sebagai manusia. Yesus datang ke dunia ini bukan untuk memuaskan
pengetahuan intelektual kita melainkan untuk membebaskan kita dari dosa!
Mengapa Yesus harus mati di kayu salib? Saya harap setiap orang
sekarang mengerti akan pokok ini. Jika tidak, maka apa yang telah kita
bahas hari ini tidak ada artinya bagi Anda. Injil bukanlah bahan
pelajaran buat Anda, seperti bahan penelitian, tetapi untuk memerdekakan
Anda dari dosa.
Setiap manusia berada di bawah belenggu. Setidaknya
terdapat delapan jenis belenggu yang lazim merantai manusia. Kita akan
membahas kedelapan jenis belenggu itu di pesan yang akan datang. Tetapi
tidak kira apa yang sedang membelenggu Anda, yakinlah bahwa sejak semula
memang sudah menjadi rencana Tuhan untuk membebaskan kita dari segala
macam belenggu. Semoga kita semua mengalami pembebasan sejati yang hanya
dapat diberikan oleh Tuhan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar