Pahlawan-Pahlawan Iman: Paulus
Submitted by admin on Thu, 18/10/2012 - 16:10
"Tetapi waktu IA, ... berkenan menyatakan
Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara
bangsa-bangsa bukan Yahudi." (Galatia 1:15,16).
Setelah Yesus sendiri, rasul Paulus adalah suara
gereja Kristen yang paling berpengaruh dan paling kuat. Paulus
dilahirkan di tengah keluarga Yahudi yang sangat konservatif di kota
Tarsus, Yunani, di sebelah selatan Asia Kecil. Dibesarkan di dua dunia,
Yunani dan Yahudi, secara unik menyiapkan Paulus untuk pekerjaan
pengabaran Injil di kemudian hari.
Sebagaimana dikatakan Paulus kepada kumpulan orang
Farisi dan Saduki, "Aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi"
(Kisah 23:6). Orang-orang Farisi adalah orang-orang paling keras dari
semua orang Yahudi dan penganiayaan orang-orang Kristen yang paling
kejam. Mereka agresif melindungi kaum Ortodoks Yahudi.
Sekitar tahun 35 Sesudah Masehi, hanya lima tahun
setelah penyaliban Yesus, Paulus mengadakan perjalanan menuju Damsyik
membawa surat-surat dari imam besar, yang menyatakan bahwa orang-orang
Kristen adalah para penjahat yang pantas mati. Waktu itu barangkali ia
berumur sekitar 30 tahun. Allah memilih saat itu untuk mengubah seluruh
jalan hidup Paulus. Tuhan muncul kepadanya dalam satu penglihatan,
sambil menyatakan, "Saulus, Saulus, mengapakah engaku menganiaya Aku?"
(Kisah 9:4). Dibutakan oleh cahaya mulia, tak berdaya di tanah, Paulus
hanya bias bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Suara datang dari langit,
"Akulah Yesus yang kauaniaya itu" (ayat 5).
Paulus menjadi berubah. Bertemu Yesus mengubah
hidupnya. Ia mangabdikan seluruh hidupnya untuk mengabarkan Kristus yang
dikasihinya. Rasul paulus tergerak membagikan imannya seluas-luasnya.
Ia memusatkan usahanya di kota-kota besar Asia Kecil. Ia mengadakan
perjalanan ke dunia Mediterania dari kota kelahirannya sendiri Tarsus ke
seluruh Siria, Arabia, Yunani, dan Turki. Perjalanan misionarisnya yang
pertama, mulai di Antiokhia, membawanya pada perjalanan sejauh 1.200
mil mengabarkan firman. Perjalanan berikutnya bahkan lebih jauh lagi.
Pada perjalanan-perjalanan ini ia dilempari batu, dipukuli dengan rotan,
dipenjarakan, terdampar, diburu oleh binatang buas, dirampok, dan
ditelantarkan. Namun ia tetap bersaksi bagi Tuhannya (2 Kor. 11:24-27).
Iman Paulus membuat satu perbedaan. Komitmennya
kepada Yesus mengubah hidupnya. Bagi Paulus, iman itu aktif, dinamis,
realitas hidup yang menuntun dia untuk menceritakan Kristus yang
dikasihinya kepada setiap orang yang ditemuinya.
Apakah iman Anda membuat satu perbedaan dalam hidup
Anda? Apakah itu kuasa yang mengubahkan, yang mempengaruhi segala
sesuatu yang Anda lakukan? Apakah Kristus yang hidup itu pusat kehidupan
Anda sebagaimana Ia dulu menjadi pusat kehidupan Paulus? Hari ini,
semoga Kristus yang hidup, yang penuh kasih, yang mengubahkan hidup
menjadi pusat kehidupan Anda juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar