Kemerdekaan Kristiani
Submitted by admin on Thu, 28/07/2011 - 14:26
Galatia 5:13-15
...Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan
itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah
seorang akan yang lain oleh kasih.
Masih segar dalam ingatan saya, ketika negara
Indonesia beralih dari era orde baru kepada era reformasi. Peralihan ini
menyebabkan pintu kebebasan dibuka lebar. Namun satu hal yang sangat
disayangkan adalah, bahwa kebebasan yang dipahami pada masa awal masa
reformasi adalah kebebasan yang kebablasan. Artinya, orang dapat
melakukan apapun semaunya tanpa ada batas, yang penting kebebasan itu
sendiri. Kalau kebebasan dipahami seperti ini, maka kemudian akan muncul
tirani. Inikah kebebasan?
Setelah berpanjang lebar dengan maaslah teologis,
mulai bagian ini terjadi perubahan penekanan, yaitu kepada sesuatu yang
bersifat etis. Perubahan penekanan terjadi bukan karena sikap Paulus
yang plin-plan tetapi ia selalu menghubungkan hal yang bersifat teologis
dengan kehidupan jemaat yang praktis. Baginya, teologi, seindah dan
secanggih apapun, tak akan berguna kalau tidak dapat dipraktekkan dalam
kehidupan jemaat. Dalam bagian ini ia menekankan kebebasan atau
kemerdekaan orang Kristen. Hukum Taurat sudah berakhir dan sekarang
adalah kehidupan dalam kemerdekaan di dalam kasih karunia Tuhan. Namun,
mungkin ada yang berkata: karena sekarang kita berada dalam kemerdekaan
oleh kasih karunia Tuhan, maka kita dapat berbuat sesuka hati.; segala
sesuatu yang mengekang telah disingkirkan maka kita dapat memenuhi
segala keinginan kita. Karena Taurat sudah disingkirkan dan anugerah
Tuhan menjamin pengampunan atas apapun yang kita lakukan. Terhadap
anggapan seperti ini, Paulus memberikan jawab bahwa kebebasan orang
Kristen bukanlah jalan untuk berbuat dosa, melainkan kebebasan karena
anugerah Allah untuk tidak berbuat dosa dan hidup dalam kebebasan untuk
mengasihi Allah dan sesama manusia seperti kita mengasihi diri kita
sendiri. Dengan demikian, kebebasan Kristiani adalah kebebasan untuk
melakukan apa yang Allah kehendaki dalam hidup kita.
Jemaat terkasih, sebagai manusia yang sudah
dimerdekakan oleh anugerah Tuhan dalam Kristus, mari kita hidup dalam
kemerdekaan: merdeka untuk mengasihi dan bebas untuk melaksanakan
kebajikan dalam hidup ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar