Senin, 14 Januari 2013

Indonesia Hasilkan 5000 Unit Vaksin Flu Burung

Senin, 25 Juni 2012 11:16 wib
Foto: istimewa
Foto: istimewa
JAKARTA - Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengatakan perkembangan vaksin flu burung sudah berjalan dengan baik, meskipun program tersebut seharusnya selesai pada 2009 lalu.

"Sejauh ini cukup baik. Memang benar (2009). Namun saya sudah minta penjelasan waktu itu. Mereka ketika itu belum tahu betul seberapa jauh scoopnya," kata Nafsiah kepada wartawan di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (25/6/2012).

Nafsiah menjelaskan bahwa saat ini Universitas Airlangga telah berjalan melakukan penelitiantersebut. Bibit vaksin sudah bisa produksi, chicken breding untuk membuat vaksinnya tersebut sudah 80 persen selesai.

"Namun untuk bisa skilling up produksi vaksin yang untuk bisa memenuhi kebutuhan nasiona untuk bantu negara lain itu harus ditingkatkan," sambungnya.

Nafsiah menambahkan untuk sampai benar-benar siap menjangkau seluruh Indonesia, maupun untuk membantu negara lain, pemerintah membutuhkan 50.000 unit vaksin. Sementara untuk saat ini, pihak pengembang masih menghasilkan 5.000 unit vaksin.

"Kalau tidak ada pandemi flu burung sarana itu masih tetap digunakan untuk memproduksi vaksin yang lain. Mereka sudah produksi lho. Jadi yang di Bandung itu sudah mulai diproduksi, tapi hanya sampai 5000 unit vaksin," terangnya.

Terkait bagaimana proses dan mekanisme pemenangan proyek tersebut yang dimenangkan oleh PT Aneugerah, Menteri Kesehatan pengganti Endang Rahayu Sedyaningsih tersebut enggan berkomentar. Karena menurutnya, proses tersebut berjalan sebelum dirinya menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

"Saya tidak tahu. Waktu itu belum tahu betul. Kalau terus kembali ke belakang tidak beres. Sudah ada pemeriksaan dari BPK. Kalau saya sebagai pejabat yang baru hanya melihat kalau sudah ditangani oleh hukum, kita tidak akan menangani. Silakan lanjutkan. Yang kami tindaklanjuti sebagai pejabat baru rekomendasi BPK dan BPKP," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar