Senin, 14 Januari 2013

Syukurlah postingan sudah 50 :)

Pahlawan-Pahlawan Iman: Paulus

"Tetapi waktu IA, ... berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi." (Galatia 1:15,16).
Setelah Yesus sendiri, rasul Paulus adalah suara gereja Kristen yang paling berpengaruh dan paling kuat. Paulus dilahirkan di tengah keluarga Yahudi yang sangat konservatif di kota Tarsus, Yunani, di sebelah selatan Asia Kecil. Dibesarkan di dua dunia, Yunani dan Yahudi, secara unik menyiapkan Paulus untuk pekerjaan pengabaran Injil di kemudian hari.
Sebagaimana dikatakan Paulus kepada kumpulan orang Farisi dan Saduki, "Aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi" (Kisah 23:6). Orang-orang Farisi adalah orang-orang paling keras dari semua orang Yahudi dan penganiayaan orang-orang Kristen yang paling kejam. Mereka agresif melindungi kaum Ortodoks Yahudi.
Sekitar tahun 35 Sesudah Masehi, hanya lima tahun setelah penyaliban Yesus, Paulus mengadakan perjalanan menuju Damsyik membawa surat-surat dari imam besar, yang menyatakan bahwa orang-orang Kristen adalah para penjahat yang pantas mati. Waktu itu barangkali ia berumur sekitar 30 tahun. Allah memilih saat itu untuk mengubah seluruh jalan hidup Paulus. Tuhan muncul kepadanya dalam satu penglihatan, sambil menyatakan, "Saulus, Saulus, mengapakah engaku menganiaya Aku?" (Kisah 9:4). Dibutakan oleh cahaya mulia, tak berdaya di tanah, Paulus hanya bias bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Suara datang dari langit, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu" (ayat 5).
Paulus menjadi berubah. Bertemu Yesus mengubah hidupnya. Ia mangabdikan seluruh hidupnya untuk mengabarkan Kristus yang dikasihinya. Rasul paulus tergerak membagikan imannya seluas-luasnya. Ia memusatkan usahanya di kota-kota besar Asia Kecil. Ia mengadakan perjalanan ke dunia Mediterania dari kota kelahirannya sendiri Tarsus ke seluruh Siria, Arabia, Yunani, dan Turki. Perjalanan misionarisnya yang pertama, mulai di Antiokhia, membawanya pada perjalanan sejauh 1.200 mil mengabarkan firman. Perjalanan berikutnya bahkan lebih jauh lagi. Pada perjalanan-perjalanan ini ia dilempari batu, dipukuli dengan rotan, dipenjarakan, terdampar, diburu oleh binatang buas, dirampok, dan ditelantarkan. Namun ia tetap bersaksi bagi Tuhannya (2 Kor. 11:24-27).
Iman Paulus membuat satu perbedaan. Komitmennya kepada Yesus mengubah hidupnya. Bagi Paulus, iman itu aktif, dinamis, realitas hidup yang menuntun dia untuk menceritakan Kristus yang dikasihinya kepada setiap orang yang ditemuinya.
Apakah iman Anda membuat satu perbedaan dalam hidup Anda? Apakah itu kuasa yang mengubahkan, yang mempengaruhi segala sesuatu yang Anda lakukan? Apakah Kristus yang hidup itu pusat kehidupan Anda sebagaimana Ia dulu menjadi pusat kehidupan Paulus? Hari ini, semoga Kristus yang hidup, yang penuh kasih, yang mengubahkan hidup menjadi pusat kehidupan Anda juga.

Perumpamaan tentang Pengampunan

  • Ampun
  • Dosa
  • Kemurahan Allah
  • Kerajaan
Kode: R 057
Nats Alkitab: Matius 18:21-35
Ringkasan Khotbah: Berapa kali kita harus mengampuni? Apakah 7 kali? Bukan! Kita harus mengampuni sebanyak 70 kali 7 kali. Pada saat kita mau menunjukkan kemurahan kepada orang lain, kita perlu menunjukkannya dengan sepenuh hati. Jangan hitung-hitungan soal kasih karena Tuhan tidak pernah hitung-hitungan saat Dia memberikan kasih-Nya kepada kita. Tuhan memberikan pengampunan dan melupakan, kita pun juga harus melakukan hal yang sama seperti apa yang Yesus lakukan. Kerajaan Allah berbicara tentang kemurahan Allah tanpa mengesampingkan keadilan. Di mana ada keadilan, maka ada kemurahan Allah untuk mengampuni dosa kita.

Alasan Yesus Mati

Edisi C3I: e-Konsel 238 - Alasan Yesus Mati

Salam kasih,
Yesus adalah Allah di atas segala allah, Tuhan di atas segala tuhan. Dia adalah Allah yang berkuasa di surga dan di bumi. Namun demikian, Ia tidak menyayangkan kemuliaan-Nya di surga dan rela menjadi manusia. Bukan hanya itu, Dia pun rela mati di kayu salib. Semua Dia lakukan karena kasih-Nya yang begitu besar. Ia tidak ingin melihat mereka yang percaya kepada-Nya binasa dalam kekekalan. Dalam kolom Cakrawala, Anda dapat melihat lebih dalam lagi mengenai alasan mengapa Yesus rela mati bagi kita.
Selanjutnya, dalam kolom TELAGA kami mengajak Anda menyimak pendapat Pdt. Paul Gunadi mengenai kefanaan hidup. Kita adalah manusia yang fana. Tidak mungkin kita bisa bertahan hidup selamanya. Apakah Anda sudah mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian Anda sendiri? Atau, apakah Anda sudah mempersiapkan hati dan emosi jika sewaktu-waktu Anda akan ditinggalkan orang yang Anda kasihi karena kematian? Simak pula ulasan buku konseling online yang dapat memberikan manfaat dan berkat bagi Anda. Semakin banyak wawasan yang Anda miliki, kiranya semakin memberkati orang-orang yang Anda layani. Selamat melayani!

Kemerdekaan Kristiani

Galatia 5:13-15
...Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Masih segar dalam ingatan saya, ketika negara Indonesia beralih dari era orde baru kepada era reformasi. Peralihan ini menyebabkan pintu kebebasan dibuka lebar. Namun satu hal yang sangat disayangkan adalah, bahwa kebebasan yang dipahami pada masa awal masa reformasi adalah kebebasan yang kebablasan. Artinya, orang dapat melakukan apapun semaunya tanpa ada batas, yang penting kebebasan itu sendiri. Kalau kebebasan dipahami seperti ini, maka kemudian akan muncul tirani. Inikah kebebasan?
Setelah berpanjang lebar dengan maaslah teologis, mulai bagian ini terjadi perubahan penekanan, yaitu kepada sesuatu yang bersifat etis. Perubahan penekanan terjadi bukan karena sikap Paulus yang plin-plan tetapi ia selalu menghubungkan hal yang bersifat teologis dengan kehidupan jemaat yang praktis. Baginya, teologi, seindah dan secanggih apapun, tak akan berguna kalau tidak dapat dipraktekkan dalam kehidupan jemaat. Dalam bagian ini ia menekankan kebebasan atau kemerdekaan orang Kristen. Hukum Taurat sudah berakhir dan sekarang adalah kehidupan dalam kemerdekaan di dalam kasih karunia Tuhan. Namun, mungkin ada yang berkata: karena sekarang kita berada dalam kemerdekaan oleh kasih karunia Tuhan, maka kita dapat berbuat sesuka hati.; segala sesuatu yang mengekang telah disingkirkan maka kita dapat memenuhi segala keinginan kita. Karena Taurat sudah disingkirkan dan anugerah Tuhan menjamin pengampunan atas apapun yang kita lakukan. Terhadap anggapan seperti ini, Paulus memberikan jawab bahwa kebebasan orang Kristen bukanlah jalan untuk berbuat dosa, melainkan kebebasan karena anugerah Allah untuk tidak berbuat dosa dan hidup dalam kebebasan untuk mengasihi Allah dan sesama manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Dengan demikian, kebebasan Kristiani adalah kebebasan untuk melakukan apa yang Allah kehendaki dalam hidup kita.
Jemaat terkasih, sebagai manusia yang sudah dimerdekakan oleh anugerah Tuhan dalam Kristus, mari kita hidup dalam kemerdekaan: merdeka untuk mengasihi dan bebas untuk melaksanakan kebajikan dalam hidup ini.

Pembebasan dari Dosa (oleh Pendeta Mark Lee)

Hari ini kita akan melihat topik bagaimana kita bisa dimerdekakan dari dosa. Bagaimana kita dapat kembali pada keadaan tanpa dosa?
Mari kita lihat sebuah kutipan dari 1 Yoh 1:7-9 - "Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Selama hidup ini, kita sudah begitu banyak menimbun dosa. Kita menumpuk keserakahan, kebencian, kecemburuan, nafsu berahi dan sebagainya di dalam hati kita. Siapa yang dapat mengatasi dosa-dosa itu? Kita jelas tidak dapat mengatasinya sendiri. Dari ayat di atas, satu-satunya cara di mana dosa-dosa kita dapat dibersihkan adalah dengan darah Yesus! Hanya darah Anak Allah, Yesus, yang dapat membersihkan kita dari segala dosa! Inilah satu-satunya jalan yang tersedia di muka bumi ini. Tak ada jalan lainnya!
Sekarang, dapatkah Anda melihat apakah hubungan antara kematian Yesus dengan kita?
Apakah arti dari darah Yesus itu? Darah Yesus merujuk kepada kematian-Nya! Darah yang mengalir ketika Dia dipaku ke kayu salib melambangkan kematian-Nya. Hanya kematian-Nya yang dapat menebus dosa-dosa kita dan melunasi hutang-hutang dosa kita.
Sama seperti orang yang tidak mampu membayar hutang yang telah menggunung selama bertahun-tahun karena pemakaian kartu kredit. Kita tidak dapat membayar hutang dosa kita. Jika Yesus tidak mati untuk menebus hutang dosa itu kita tidak akan mampu membayarnya. Tentu saja setiap hutang akan dihapuskan seiring dengan kematian. Itu sebabnya, kematian Yesus di kayu salib mewakili kita untuk menghapus semua dosa-dosa kita dan membuat kita menjadi bersih kembali tanpa noda.
Dua tahap pertolongan Allah
Ada dua bagian di dalam kutipan ini. Bagian yang pertama adalah ayat delapan - Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri. Kita harus memahami dengan jelas poin ini. Hati nurani kita memberitahu kita bahwa kita memiliki dosa, dan bukan sekadar dosa yang remeh. Bagian yang kedua ada di dalam ayat sembilan - Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Dengan cara bagaimana Dia menolong kita?
Pertama-tama, Dia akan mengampuni dosa-dosa kita, lalu Dia membersihkan kita dari segala kejahatan kita. Ada dua hal yang berbeda di sini. Allah menolong kita dalam dua tahapan.
Tahap yang pertama adalah dengan mengampuni dosa-dosa kita, yaitu, Dia melunasi semua hutang dosa kita. Ini mirip dengan skenario tentang pemakaian kartu kredit - ada orang-orang yang terbiasa memakai kartu kredit mereka dan menumpuk hutang yang sangat besar. Akan tetapi tak peduli seberapa besar hutang kita itu, nyawa Anak Allah cukup untuk membayarnya lunas. Dengan demikian, Dia bisa mengampuni dosa-dosa kita, dan melupakan dosa-dosa kita - inilah tahapan yang pertama.
Apa yang akan terjadi dengan orang yang semua hutangnya telah diampuni dan dihapuskan? Pernahkah Anda mencoba menolong seseorang melunasi hutangnya? Seringkali setelah Anda melunasi hutangnya, apa yang akan dia lakukan? Dia akan pergi dan memakai lagi kartu kreditnya - bukankah begitu? Jadi, tidaklah cukup bagi Anda sekadar menolong dia melunasi hutang tersebut. Dia akan terus meminjam uang dan kembali terjerat dalam lingkaran yang menjebak ini. Itu sebabnya, tidaklah cukup bagi Yesus untuk sekadar menolong Anda melunasi hutang dosa Anda.
Jadi, bagian yang kedua sangatlah penting. Dikatakan bahwa darah Yesus tidak sekadar mengampuni segala dosa kita di masa lalu tetapi juga menolong kita merdeka dari kendali dosa di saat ini. Ia tidak sekadar mengampuni tapi Ia mencuci semua kejahatan kita. Tidak ada lagi dosa-dosa dari masa lalu di dalam diri kita. Kita tidak lagi berada di dalam belenggu kendali dosa.
Bagian yang kedua ini sangatlah penting. Bagian yang pertama adalah bahwa Dia akan mengampuni semua dosa yang telah Anda perbuat, dan melunasi semua dosa itu bagi Anda. Bagian yang kedua adalah bahwa Dia menolong Anda untuk merdeka dari kendali dosa dan Anda memiliki kuasa untuk tidak berbuat dosa lagi. Kedua hal itu sama pentingnya - yang satu tidak dapat jalan tanpa yang lainnya. Ada dua hal penting yang Allah kerjakan di dalam diri kita - Dia telah mengampuni hutang dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita sehingga kita memiliki kuasa untuk berhenti dari melakukan segala macam dosa!
Bagaimana kita tahu Allah itu Ada?
Masih banyak orang yang masih meragukan apakah Allah itu benar-benar ada? Kita tidak dapat melihat atau meraba-Nya jadi bagaimana saya dapat percaya kepada-Nya?
Saya telah mendiskusikan masalah intelektul ini dengan banyak orang. Pertanyaan demi pertanyaan diajukan. Jawaban demi jawaban diberikan. Tapi pertanyaan-pertanyaan itu tidak akan ada akhirnya. Karena Allah bukanlah obyek ilmu pengetahuan, Ia bukan bahan pelajaran. Dia tidak dapat dipelajari dengan pikiran Anda dan dengan cara Anda memanfaatkan pengetahuan serta informasi. Jika ini adalah persoalan matematika, maka akan ada akhir dari semua pertanyaan itu karena matematika adalah obyek pelajaran. Akan tetapi, Allah tidak seperti itu. Tidaklah mungkin kita sampai kepada kesimpulan bahwa Allah itu memang ada hanya dengan mengandalkan akal pikiran.
Bagaimana kita bisa tahu bahwa Allah itu ada? Kita akan tahu jika kita kembali kepada ayat-ayat yang sedang kita pelajari sekarang ini. Pertama-tama, kita perlu tahu bahwa kita ini berdosa - ini adalah poin yang diketahui oleh setiap orang jauh di lubuk hati mereka. Kedua, kita perlu datang ke hadapan Allah untuk mengakui semua dosa kita. Kemudian, Dia akan mengampuni kita, dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita, dan membebaskan kita dari dosa.
Anda akan tahu apakah Allah itu nyata atau tidak jika Anda mengalami kemerdekaan dari dosa di dalam hidup Anda. Bukankah ini jalan yang lebih langsung untuk membuktikan bahwa Allah itu ada? Jika Allah itu tidak nyata, bagaimana mungkin kita dapat merdeka dari dosa? Anda tidak akan lagi meragukan realitas Allah jika Anda telah mengalami apa artinya dimerdekakan dari dosa.
Apakah Allah itu nyata? Ini bukanlah sesuatu hal yang dapat kita analisa dengan pikiran kita - Anda dapat bertanya dan saya akan memberikan jawaban. Akan tetapi, tak peduli seberapa keras usaha saya untuk menjelaskan, keraguan Anda tidak akan hilang. Jika Anda tidak mengalami Allah secara langsung seperti yang dikatakan oleh ayat-ayat Alkitab ini, maka Dia hanya akan menjadi semacam kesimpulan dari akal pikiran Anda saja.
Rasa bersalah
Dalam kenyataannya, kita bukan sekadar dapat mengalami kemerdekaan dari dosa, kita juga dapat mengalami pengampunan dari Allah! Anda akan tahu, jika Anda telah mencobanya, bahwa memang mungkin untuk mengalami kedua aspek tersebut.
Ketika seseorang berbuat dosa, dia akan mengalami rasa bersalah yang besar. Kebanyakan orang akan segera merasa bersalah di dalam hatinya sekalipun ada juga orang yang membungkam hati nurani mereka dan tidak merasa bersalah setelah berbuat dosa. Rasa bersalah ini tak dapat disingkirkan dan akan terus membelit di hati sampai lama khususnya jika kita melakukan dosa yang serius, jika kita melukai hati seseorang secara parah.
Beberapa orang mengalami insomnia [penyakit susah tidur] ketika mereka melakukan dosa yang berat, dan hati nurani mereka mengusik mereka. Mereka menjalani kehidupan mereka dalam tekanan berat. Jika Anda telah mengalami pengampunan dari Allah, maka Allah sendiri yang akan menyingkirkan rasa bersalah dan beban di dalam hati Anda itu. Anda secara pribadi akan mengalami rasa lega yang tak terkirakan ketika Allah memerdekakan Anda. Itu sebabnya, tidak perlu bertanya apakah Allah telah mengampuni dosa Anda. Anda pasti akan tahu jika Anda telah mengalaminya. Anda akan tahu persis ketika Allah telah benar-benar mengampuni dosa Anda, dan menyingkirkan balok beban dan menyucikan Anda dari segala kenajisan dosa. Ini adalah perasaan yang sangat nyata sama nyatanya dengan perasaan ketika Anda berganti pakaian dari yang jorok dan kotor ke yang bersih. Pakaian yang bersih akan membuat Anda merasa enteng dan nyaman. Pakaian yang kotor membuat Anda merasa sangat tidak nyaman.
Alamilah pembebasan dari Allah
Saya tahu akan hal ini karena saya telah mengalaminya. Rasa ringannya seperti ketika sebuah batangan besi seberat puluhan kilo yang tadinya Anda panggul tetapi sekarang Anda tidak perlu lagi berjalan sambil memanggul besi tersebut. Anda sudah bebas melompat ke sana kemari. Adalah mungkin untuk mengalami pengampunan dosa, dan lebih jauh lagi, Anda dapat mengalami kemampuan untuk berhenti berbuat dosa. Jika kemerdekaan dari penguasaan dan belenggu dosa adalah bagian dari pengalaman pribadi Anda, maka tentu saja Anda telah tahu bahwa Allah itu nyata. Hal ini juga merupakan cara yang paling cepat dan langsung yang disediakan oleh Alkitab untuk mengalami realitas Allah.
Anda boleh mengundang Allah untuk melakukan hal-hal tersebut di dalam hidup Anda sampai hidup Anda berubah dan Anda akan tahu bahwa Allah itu nyata. Dengan demikian, persoalan apakah Allah itu nyata atau tidak bukanlah persoalan analisa intelektual. Injil juga demikian. Anda tidak dapat memperlakukannya sebagai semacam bahan pelajaran di mana Anda tinggal duduk dan mendengar, dan menilai bahwa khotbah yang satu ini tidak buruk, sementara khotbah yang satunya lagi tidak meyakinkan. Bukan begitu caranya memahami Injil.
Apakah Injil itu benar atau salah? Apakah Allah itu nyata atau tidak? Semua itu perlu dibuktikan dalam pengalaman pribadi Anda dan tidak bergantung kepada kemampuan berbicara orang lain. Kemampuan berbicara bergantung kepada keahlian seseorang untuk berpidato akan tetapi ini bukanlah sarana untuk membuktikan bahwa sesuatu itu nyata karena hanya berupa hasil dari kepandaian berbicara - sama seperti yang sering Anda alami ketika Anda ditipu oleh lidah si penjual yang begitu lihai merayu Anda untuk membeli sebuah produk.
Memahami Injil tidak bergantung pada seberapa pintar si pembicara melainkan pada seberapa besar kesediaan Anda untuk mengalami sendiri realitas Allah, kesediaan Anda untuk melihat bagaimana Dia akan mengubah Anda. Saya sangat yakin akan hal ini karena saya telah mengalaminya. Jika seseorang telah menyerahkan segenap hidupnya ke dalam tangan Allah, maka Allah pasti akan mengubah Anda dan membebaskan Anda dari dosa yang telah membelenggu Anda selama ini.
Contoh pembebasan sejati
Saya ingin menyampaikan tentang contoh dari kehidupan nyata supaya Anda dapat menjadi lebih paham lagi. Suatu kali, seorang pendeta di gereja kami berkunjung ke Eropa dan kemudian bertemu dengan seorang dokter yang membagikan pengalaman dan kesaksiannya. Dia adalah seorang asing yang datang ke Swiss setelah menyelesaikan kuliah di bidang kedokteran. Dia mendapat banyak penghasilan dari karir yang bagus ini dan kemudian, dia membawa semua keluarganya untuk menetap di Swiss. Tempat tinggalnya merupakan penghasil anggur [iklim di sana sangat cocok untuk bertanam anggur] dan anggur yang dihasilkan sangat bagus untuk dibuat minuman keras. Karena melimpahnya produksi anggur di sana, maka harga buah anggur dan minumannya menjadi sangat murah.
Dokter itu mulai gemar minum anggur, dan dia menjadi semakin sering minum sampai-sampai dia ketagihan. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya - dosa akan bertumbuh sama seperti kebiasaan minum itu. Pada awalnya, hanya satu atau dua gelas. Secara perlahan, dengan meningkatnya kemampuan untuk minum, beberapa gelas besar anggur tidak lagi mencukupi ketagihannya akan anggur. Dia mencapai tahapan di mana segelas anggur harus selalu ada di tangannya dan dia selalu berbau alkohol. Apakah ada pasien yang mau terus berlangganan dengan dokter yang berbau minuman keras setiap waktu? Pasien pasti akan kaget dan meragukan apakah dokter ini akan mampu mendiagnosa penyakit dengan benar. Prakteknya segera saja ambruk akibat keadaan ini.
Kecanduan alkoholnya malah semakin parah saja dan semakin banyak uang dia hamburkan untuk meinuman keras. Minuman anggur biasa tidak lagi memuaskan kecanduannya dan dia ingin minuman yang lebih keras serta lebih mahal, sehingga uang dari praktek kedokterannya dihabiskan untuk membeli minuman keras.
Teman-temannya mengingatkan dia bahwa kebiasaan minumnya sudah terlalu berlebihan dan menganjurkan dia untuk berhenti. Akan tetapi, dia tidak punya keberanian untuk mengakui bahwa dia telah kecanduan alkohol dan menjawab bahwa dia hanya sekadar menyukai alkohol saja. Dia berkata bahwa kebiasaan minumnya masih terkendali dan dia dapat berhenti kapan saja dia mau. Untuk menolong dia, kawan-kawannya bertaruh dengannya - jika dia dapat berhenti minum untuk satu hari saja, maka mereka akan memberinya dua puluh dolar. Dia segera setuju.
Kawan-kawannya menunggu sampai esoknya untuk melihat bagaimana keadaannya. Esoknya dia membayar dua puluh dolar kepada mereka karena dia kalah. Dia bahkan tidak mampu lepas dari minuman keras itu untuk sehari saja. Sebenarnya, kawan-kawannya itu tidak menginginkan uangnya. Mereka hanya ingin agar dia tahu sudah sampai di mana keadaan kecanduannya! Akan tetapi, apa yang dapat dia lakukan setelah dia tahu keadannya itu? Dia memang akhirnya tahu akan keadaan yang dihadapi, akan tetapi untuk menghentikan kebiasaan itu adalah masalah lain lagi. Malahan sebenarnya dia sudah tahu sejak sebelumnya, tetapi dia tetap dia tidak dapat berhenti. Suatu hari, istrinya meminta uang kepadanya untuk membeli susu bubuk buat anak-anak. Dia tidak punya uang untuk diberikan, tidak satu sen pun.
Dia sangat terpukul dan terus saja bertanya-tanya mengapa dia bisa sampai sejauh itu? Dia lalu kembali ke klinik kosongnya, mengunci pintu, dan duduk linglung di mejanya. Ada sebuah pistol kecil yang tersimpan di laci bawah mejanya untuk berjaga-jaga. Dikeluarkannya pistol itu dan dia bersiap-siap untuk bunuh diri. Dia tahu persis bahwa tak ada seorang pun yang akan bisa menolongnya mengatasi masalah kecanduan alkohol ini dan bahwa dia memang sudah tidak dapat menanggalkan kecanduannya. Dalam jangka panjang, dia akan menjadi beban bagi keluarganya dan akan mengakibatkan mereka tenggelam dalam beban hutang. Dia bahkan tidak mampu membeli susu bubuk untuk anak-anaknya. Bagaimana dia dapat berhadapan lagi dengan anak dan istrinya? Bunuh diri adalah satu-satunya jalan.
Ketika dia mengeluarkan pistol tersebut, dia menemukan Alkitab di bawah pistol itu. Sebenarnya, dia adalah seorang Kristen. Dia dibaptis ketika masih kecil dan sedikit memahami tentang kekristenan (mungkin orang tuanya pernah mengajarkan sewaktu dia masih kecil). Dia tahu bahwa Allah itu ada akan tetapi dia tidak pernah pergi ke gereja dan Alkitabnya itu juga hadiah dari orang lain. Ketika dia melihat Alkitab itu, dia berpikir bahwa lebih baik dia baca dulu sebelum mati, karena toh dia juga akan mati sebentar lagi! Kemudian, dibukanya Alkitab itu - Alkitab itu sangatlah tebal sehingga dia bingung mau memulai dari bagian mana. Dia membuka sembarangan dan tiba-tiba matanya tertarik secara kuat ke arah sebuah ayat - "Akulah TUHAN Allahmu yang menebus dan menyelamatkanmu". Dia sangat yakin bahwa kata-kata, "Akulah Allahmu, Tuhan yang menyelamatkanmu," adalah komunikasi langsung dari Allah! Pada saat itu, dia menyadari, "Allah bisa menyelamatkanku. Mengapa aku harus bunuh diri? Allah ini pasti benar-benar bisa menyelamatkanku!"
Lalu, dia berlutut di lantai kliniknya, dan untuk pertama kalinya ia berdoa dengan setulus hatinya. Dia meminta kepada Allah, dan memohon kepada-Nya agar melepaskan dia dari belenggu kecanduan alkohol. Ajaibnya, Allah benar-benar mendengarkan doanya dan menjawab permohonannya. Pada waktu dia berlutut untuk berdoa, Allah memerdekakan dia dari belenggu alkohol di dalam dirinya. Ini adalah sesuatu pengalaman yang benar-benar dia rasakan.
Ketika dia selesai berdoa dan berdiri, dia sudah menjadi orang yang telah sepenuhnya merdeka! Kemerdekaan yang sejati telah bekerja di dalam dirinya! Mulai saat itu, dia tidak lagi berada di bawah kendali alkohol dan menjadi orang yang telah diselamatkan oleh Allah! Ketika dia pulang ke rumah dan melihat alkohol lagi, dia benar-benar tidak tergoda. Dia bahkan tidak tertarik pada alkohol itu. Itu adalah hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya sejak dia mulai kecanduan alkohol! Saya percaya bahwa dia mungkin sudah bunuh diri sejak lama jika Allah tidak berbicara langsung kepadanya pada saat itu serta menyelamatkan dia.
Sama seperti yang sudah saya sampaikan dalam pesan yang lalu - Allah tidak sekadar mengampuni dosa kita, Dia juga membuat kita merdeka dari kekuasaan dosa. Kecanduan alkohol adalah salah satunya. Kecanduan ini mengakibatkan orang menghambakan diri mereka, menjadi terikat sepenuhnya, dan tidak dapat meloloskan diri dari sana. Ini adalah salah satu akibat dari berbuat dosa. Anda akan dikendalikan oleh berbagai hal.
Rencana Pembebasan Allah bagi kita
Apa tujuan atau sasaran dari rencana Allah? Tujuan dari rencana Allah adalah untuk memerdekakan semua orang yang telah menjadi budak dosa serta terbelenggu olehnya! Renungkan hal ini - apakah sekarang ini Anda dapat melihat bahwa Anda berada dalam kendali dosa? Apakah Anda rindu untuk dimerdekakan dari dosa-dosa ini? Jika jawaban atas kedua hal tersebut adalah 'ya', maka Injil akan sangat berarti bagi Anda. Jika jawabannya adalah 'tidak', maka Injil tidak akan berarti apa-apa bagi Anda. Anda perlu memahami bahwa sasaran utama dari Injil adalah membebaskan kita dari dosa. Saat Allah membebaskan Anda dari dosa, akan ada perubahan yang sangat besar dalam hidup Anda.
Ini juga menjadi sebab mengapa Yesus datang ke dunia sebagai manusia. Yesus datang ke dunia ini bukan untuk memuaskan pengetahuan intelektual kita melainkan untuk membebaskan kita dari dosa! Mengapa Yesus harus mati di kayu salib? Saya harap setiap orang sekarang mengerti akan pokok ini. Jika tidak, maka apa yang telah kita bahas hari ini tidak ada artinya bagi Anda. Injil bukanlah bahan pelajaran buat Anda, seperti bahan penelitian, tetapi untuk memerdekakan Anda dari dosa.
Setiap manusia berada di bawah belenggu. Setidaknya terdapat delapan jenis belenggu yang lazim merantai manusia. Kita akan membahas kedelapan jenis belenggu itu di pesan yang akan datang. Tetapi tidak kira apa yang sedang membelenggu Anda, yakinlah bahwa sejak semula memang sudah menjadi rencana Tuhan untuk membebaskan kita dari segala macam belenggu. Semoga kita semua mengalami pembebasan sejati yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan!

Natal: Saat untuk Memberi atau Menerima?

Salah satu hal yang saya coba ajarkan kepada anak-anak saya adalah bagaimana menjadi "pemberi" bukan "penerima". Saya mengajarkan hal ini kepada mereka karena saya tahu betapa perlunya menumbuhkan sifat itu. Natal adalah saat yang luar biasa untuk menekankan perihal memberi. Selama bertahun-tahun, kami telah mencoba untuk melakukannya dengan cara praktis dengan membuat kue-kue Natal untuk orang lain, mengumpulkan mainan-mainan dan pakaian-pakaian lama dengan sukarela, dan membuat serta mengirimkan bingkisan bagi keluarga-keluarga yang kekurangan di komunitas kami. Ini benar-benar saat yang tepat untuk memberi. Namun, hari ini saya diingatkan kembali bahwa Natal barangkali hanya sedikit memberi tetapi justru lebih banyak menerima.
Secara umum, tampaknya menerima itu mudah dan memberi itu sulit. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku bila hal ini muncul dalam hubungan kita dengan Allah. Secara alamiah, kita ingin memberikan sesuatu kepada Allah untuk membuat-Nya berkesan dan membuat Dia merasa senang terhadap kita. Seolah-olah ada keinginan kecil di dalam kita untuk memiliki Allah di sisi kita dengan melakukan sesuatu bagi Dia. Jika kita memberikan waktu kita, uang kita, kado kita untuk Dia, maka Dia akan tersenyum pada kita. Demikian juga halny, pada saat Natal, Anda melihat orang-orang secara sukarela pergi ke tempat-tempat umum dan memasukkan uang di kotak amal yang disediakan oleh Bala Keselamatan (komunitas Kristen) dengan rasa senang karena perbuatan mereka itu, dan berpikir bahwa Allah juga merasa senang dengan perbuatan mereka. Jangan salah sangka! Ini semua memang baik, tetapi apakah ini yang benar-benar Allah inginkan dari kita Natal ini?
Dalam Mazmur 50:12-14, Allah berfirman,
"Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punya-Kulah dunia dan segala isinya. Daging lembu jantankah Aku makan, atau darah kambing jantankah Aku minum? Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!"
Dalam konteks ayat ini, kita melihat bahwa Israel memberikan kepada Allah suatu kurban yang Dia minta menurut Perjanjian Lama. Sesungguhnya Allah tidak marah karena mereka mempersembahkan kurban itu kepada-Nya. Dia memang memerintahkannya demikian. Bagaimanapun juga, kurban persembahan tersebut menunjuk pada sebuah dan satu-satunya pengurbanan yang akan datang kemudian. Pengurbanan ini diberikan oleh Allah sendiri -- yaitu Putera-Nya, Yesus. Meskipun demikian, tampaknya Allah mencela umat-Nya karena hal lain. Apa itu?
Sejak awal mula peradaban, manusia telah jatuh ke dalam kebohongan yang mengatakan bahwa kepercayaan adalah jalan manusia untuk mencapai Allah dan bukan Allah yang datang kepada manusia. Seperti bangsa Israel, kita merasa bahwa Allah memerlukan hadiah-hadiah dan kurban-kurban kita. Namun, Allah tidak terkesan dengan apa yang kita berikan kepada-Nya. Dia tidak bergantung pada hal-hal ini, karena kepercayaan yang sejati bukanlah memberikan sesuatu kepada Allah. Pemberian kurban persembahan adalah respons kita kepada Allah dengan ucapan syukur atas anugerah yang telah Dia berikan bagi kita. Hal ini tentang menerima dari Allah, bukan memberi bagi Allah.
Pada Natal ini saya ingin mengajarkan kepada anak-anak saya untuk menjadi pemberi. Walaupun begitu, saya juga ingin mengajarkan kepada mereka untuk menjadi penerima. Saya ingin mereka menerima anugerah yang Allah berikan kepada mereka di dalam Injil. Saya ingin mereka menerima Raja yang bersedia turun ke dunia bagi mereka, sehingga mereka tidak perlu menggapai-Nya. Saya ingin mereka menerima Yesus lebih dari apa pun. Saya menginginkan hal ini bagi mereka dan bagi Anda, berdasarkan janji dalam Yohanes 1:12-13:
"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."

Hadiah Sempurna

Edisi C3I: e-Konsel 271 - Asal Mula Natal

"Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani... jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati... siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita." (Roma 12:7-8)
Pada masa pemberian hadiah di Natal ini, kebanyakan dari kita sibuk mencari hadiah paling sempurna yang sulit diperoleh. Izinkan saya mengingatkan Anda, bahwa Anda sudah memiliki hadiah paling ideal untuk diberikan.
Anda tidak harus pergi ke pusat pertokoan terdekat untuk menemukannya. Anda tidak perlu mencarinya di katalog. Hadiah itu sudah ada di rumah Anda. Hadiah itu sangat berharga tetapi tidak ada label harganya. Ukurannya tidak pernah salah. Anda tidak perlu memasang bagian apa pun. Anda bahkan tidak perlu membungkusnya dengan kertas kado yang indah.
Hadiah sempurna itu adalah diri Anda sendiri!
Natal adalah saat yang menyenangkan untuk mengadakan perayaan, namun bagi banyak orang Natal adalah hari yang sunyi. Di sekitar kita ada orang-orang yang membutuhkan kata-kata penguatan. Jadi, daripada membeli barang-barang yang tidak bertahan lama, cobalah berikan sesuatu dari diri Anda -- sebuah senyuman, kata-kata yang manis, sebuah kartu ucapan, atau kunjungan. Sesungguhnya inilah hadiah yang selalu memberi.

Pemalas atau Pekerja Keras?

Edisi C3I: e-konsel 274 - Panggilan Bekerja

Bacaan: 2 Tesalonika 3:6-15
Nats: "Janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik." (2 Tesalonika 3:13)
Rasul Paulus pernah berkata tegas kepada orang-orang yang malas, demikian: "Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10) Beberapa keadaan tertentu mungkin membuat kita kehilangan pekerjaan. Namun, bila kita bertubuh sehat dan dapat bekerja, maka kita harus bekerja dengan giat dan rajin. Ini bukan sekadar nasihat yang baik. Ini adalah perintah dari sang rasul dan juga dari Tuhan kita, Yesus Kristus (ayat 12). Kemalasan adalah suatu dosa.
Selain itu, Paulus juga menasihati orang-orang yang bekerja: "Janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik." (2 Tesalonika 3:13) Barangkali pekerjaan kita membosankan, memberi sedikit sekali tantangan atau dorongan, tetapi kita harus mengerjakannya dengan "segenap hati seperti untuk Tuhan." (Kolose 3:23)
Pada saat kita merasa letih dalam bekerja dan ingin menyerah, kita akan dapat terus bertahan dengan mengingat bahwa kita bekerja untuk Tuhan dan demi perkenan-Nya semata (Efesus 6:7). Dia adalah majikan kita yang selalu melihat dan mengetahui semua yang kita kerjakan, dan menghargai segala pekerjaan serta motivasi kita. Oleh sebab itu, kita harus selalu mengerjakan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh, sekalipun tak ada orang yang memerhatikan atau menghargainya.
Michelangelo, yang sibuk melukisi sudut yang tak terlihat di Kapel Sistine ditanya oleh orang-orang yang membantunya, mengapa ia membuang banyak waktu untuk mempercantik bagian langit-langit yang tak mungkin dilihat orang. Dengan tenang ia menjawab, "Allah melihatnya".
Siapa pun atasan Anda, sesungguhnya Anda bekerja bagi Allah

Wujud Cinta Sejati Adalah Rela Berkorban

Oleh: Mual Situmeang (Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2010)
Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Konsep cinta dan pengorbanan adalah dua kesatuan yang tak terpisahkan. Wujud cinta sejati adalah rela berkorban. Bagaimana manusia menyatakan kasih yang sejati adalah dengan pengorbanannya sepenuh hati dan tanpa paksaan. Sepanjang sejarah manusia banyak contoh mengenai cinta dan pengorbanan manusia sebagai wahyu umum tentang kesejatian cinta. Misalnya, cinta tanah air dengan mengorbankan jiwa raganya membela negara, cinta keluarga dan sesama manusia bisa juga mengorbankan segalanya demi cintanya rela memberikan sebagin anggota tubuhnya untuk kehidupan orang lain, dsb.
Bagaimana dunia mengenal Tuhan dan mempercayai-Nya. Tuhan datang dan memperkenalkan keberadaan diri-Nya kepada manusia. Tidak mungkin manusia akan mengetahui dan mengenal Tuhan yang agung dan mulia tanpa Dia menyatakan diri-Nya sendiri. Bagaimana mungkin kita mengenal dan mempercayai pasangan kita, jika kita atau pasangan kita tidak datang dan menemui satu dengan yang lainnya. Jika Allah tidak memperkenalkan diri-Nya, maka kepercayaan kita hanya sebuah konsep dan ilusi manusia saja. Allah memberikan diri-Nya melalui putra-Nya agar kita mengenal dan mempercayai-Nya. Itulah anugerah-Nya dan itulah yang membuat kita percaya saat ini. Karena Allah dalam Yesus adalah oknum berpribadi, sehingga kita bisa berelasi. Tuhan Allah bukanlah konsep atau dogma yang bisa diserap info mengenai diri-Nya ke dalam pikiran kita. Informasi yang terdapat dalam Alkitab adalah uraian yang mati jika tidak dipimpin oleh Dia sendiri.
Allah adalah kasih. Tuhan yang maha kasih dan Tuhan yang bertanggung jawab pada ciptaan-Nya adalah Tuhan yang rela mengorbankan diri-Nya. Dalam hal ini putra-Nya yang tunggal. Penyataan kasih Allah yang sempurna adalah Yesus mati bagiku dan kita semua. Bagaimana Dia mengasihi manusia, yaitu dengan pengorbanan diri-Nya secara rela. Konsep kasih Tuhan sangat jelas dan tegas. Tetapi bagaimana dunia mengenal adanya Tuhan yang kasih itu. Manusia Yesus adalah wujud nyata dari karakter Tuhan yang tidak nyata. Peristiwa salib adalah wujud keberadaan Tuhan yang sempurna kepada dunia. Tuhan yang kekal menjadi manusia terbatas dan tunduk pada jalan konsep kasih (cinta dan pengorbanan) adalah pernyataan tentang keberadaan dan karakter Allah yang Maha Agung. Allah yang Maha Tinggi menjadi manusia yang maha rendah. Allah yang Maha Kuasa menjadi manusia yang tidak berdaya.
Ketika anak lelaki pertama saya yang masih bayi masuk rumah sakit dan tangannya yang mungil ditusuk jarum diinfus tergerak hati saya untuk rela menggantikan penderitaannya. Oleh karena demam yang tidak turun selama 1 minggu dirumah. Saya akhirnya membawa ke rumah sakit. Setiap malam kami orang tuanya rela tidak tidur untuk menggantikan kompres dikepalanya agar panasnya berkurang. Tetapi ternyata obat dari dokterpun tidak menolong panasnya turun dan dia harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih mendalam.
Selama di rumah sakit bayi saya nampaknya lemah dan tidak berdaya dengan penyakit yang masih belum bisa terdeteksi, walaupun beberapa kali diambil darahnya untuk pemeriksaan laboratorium. Hari demi hari kami melihat perjuangan bayi kami untuk memperoleh kesembuhan. Di dalam pikiran saya berandai-andai sekiranya penyakit yang dialaminya bisa dipindahkan ke dalam tubuh saya lalu dia menjadi sehat, maka saya akan senang sekali melakukannya. Bahkan sekalipun saya mati demi menggantikan penderitaannya, saya juga akan menerimanya dengan senang hati apalagi melihat wajahnya yang polos dan tak bersalah.
Hubungan saya sebagai bapak dan anak bayi kami begitu indah dan alamiah sekalipun interaksinya sangat sederhana. Kerelaan berkorban bukanlah sesuatu yang luar biasa, tetapi kewajaran bila memang kasih itu ada dalam diri kita.
Tentu kasih Allah lebih sempurna dari kasih manusia. Kerelaan diri-Nya mati untuk menggantikan manusia yang dicintainya adalah tidak sulit untuk dipahami bila kita melihatnya dari kacamata love based relationship. Tetapi Allah yang pencipta dan Maha Kuasa menjadi manusia dan menggantikan posisi kita itulah wahyu terbesar dalam sejarah umat manusia akan hakekat Allah yang rendah hati. Cinta-Nya yang sedemikian besar sulit dimengerti, tetapi secara subyektif saya dapat mengerti dalam wahyu umum (cinta saya dan anak saya). Antara pihak yang lebih superior sebagai orangtua dan pihak inferior, seorang anak bayi yang tidak berdaya dan sangat bergantung.

Yesus Mati Supaya Manusia Hidup

Oleh: Ryo Yusak (Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011)
Filipi 2:8; "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."
Pengorbanan membawa maksud "merelakan diri untuk melakukan sesuatu tanpa adanya paksaan”. Dalam rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dari kematian akibat dosa sejak kejatuhan adam maka satu hal yang sebenarnya tidak terpikir oleh manusia ialah karya Allah dalam mengaruniakan Anak Tunggal-Nya Yesus Kristus menjadi manusia untuk menggenapi rencana agung-Nya, yaitu keselamatan.
Logikanya, Allah yang menjadi manusia adalah sesuatu yang menurunkan derajat/keberadaan-Nya karena manusia adalah ciptaanNya sendiri dan Allah melepaskan kemuliaan-Nya di surga untuk turun ke dunia. Ini bermakna Allah berkorban dengan merendahkan diri dan menjadi seorang manusia melalui kelahiran Anak Tunggal-Nya Yesus Kristus. Bahkan semasa kelahiran Yesus ke dunia Ia bukan berada di tempat yang serba mewah, tetapi dilahirkan disebuah tempat yang tidak selayaknya seorang bayi dilahirkan yaitu di palungan yang kotor dan menjijikkan keadaan sekitarnya. Pengorbanan Yesus dalam hal ini adalah yesus lahir bukan seperti seorang raja yang dilahirkan di tempat yang mewah dan serba berkecukupan. Inilah kasih dan pengorbanan Allah melalui kelahiran anak tunggal-Nya yang membawa kepada gambaran bahwa kelahiran-Nya di kandang memberi gambaran bahwa tempat lahirnya terlalu rendah. Dan tempatnya yang menunjukkan bahwa Allah mengasihi semua manusia sehingga ke golongan manusia yang terhina sekalipun. Tempat/kandang ini adalah gambaran kepada orang-orang yang tidak dihormati dan mempunyai taraf sosial manusia yang rendah.
Seterusnya Yesus memiliki sifat ketaatan kepada bapanya dimana segala perencanaan Allah walaupun Yesus yang memiliki nature manusia masih dapat mampu menanggung penderitaan dan taat kepada Bapa di surga. Ibr 5:8; dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.
Kerendahan diri Yesus telah memampukan-Nya untuk taat kepada rencana Allah dalam penyelamatan umat manusia, sehingga rela disalibkan dan mengalami berbagai macam penderitaan dan penghinaan sampai menghembuskan nafas-Nya yang terakhir di kayu salib dan seterusnya menyempurnakan rencana penyelamatan manusia yang kekal. Yoh 10:18; tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
Mari kita lihat beberapa fakta tentang kematian Tuhan Yesus.
Pertama, kematian Kristus di kayu salib itu nyata. Banyak orang yang frustrasi dengan menggugat keilahian Yesus lalu mereka mulai mempersoalkan kematian Yesus. Mereka mengatakan bahwa Yesus itu sebenarnya tidak mati, melainkan pingsan. Setelah “siuman” Yesus melarikan diri ke India dan menjadi pertapa di sana. Ada lagi yang mengatakan bahwa sebelum disalibkan Yesus disembunyikan murid-murid-Nya dan digantikan orang lain yang mirip dengan-Nya. Jadi yang disalibkan itu sebenarnya bukan Yesus. Sebenarnya orang-orang ini hanyalah mengarang cerita untuk menjatuhkan argumentasi para penulis Injil. Tetapi mereka lupa bahwa penulis Injil itu berdasarkan saksi mata dan bahkan mereka sendiri ada yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Para saksi inilah yang patut dipercayai daripada para pembual.
Kedua, kematian Yesus bukanlah kecelakaan, tetapi penggenapan rencana Allah. Kematian Yesus di kayu salib bukanlah permainan sandiwara untuk membuat ceritanya lebih dramatis. Ini bukanlah cerita sensasi semata untuk mencari popularitas, tetapi semua adegan di Golgota adalah murni merupakan penggenapan rencana Allah bagi keselamatan manusia. Selama beribu-ribu tahun sejak manusia pertama jatuh di dalam dosa, Allah telah merencanakan keselamatan ini. Bahkan sejak semula Allah berkata bahwa keturunan manusia ini akan meremukkan kepala si ular (Kej. 3:15). Yesus itulah yang dimaksud dengan keturunan ini. Dan Yesus telah menggenapi melalui kebangkitan-Nya dari maut!
Ketiga, kematian Yesus membuka pintu anugerah lebar-lebar. Terbelahnya tirai yang memisahkan antara ruang suci dengan ruang maha suci bukanlah sebuah simbol atau kejadian yang kebetulan, tetapi memang benar bahwa tirai itu sobek! Allah sudah “tidak nyaman” lagi tinggal sendirian dalam ruang maha suci itu, artinya, Dia mau berdiam dalam gereja-Nya - umat yang telah dikuduskan dengan darah Yesus. Dan kita seharusnya menyadari akan kebenaran ini supaya kita mempunyai kebebasan penuh untuk bersekutu dengan Allah.
Renungan: Kematian Yesus adalah berkat bagi orang benar. Proses ini harus dilalui terlebih dahulu sebelum Ia dibangkitkan dan mengalahkan maut. Kiranya iman kita semakin diteguhkan dengan renungan hari ini. Yesus mati supaya manusia hidup.

Kerelaan Untuk Disembuhkan

Ada selintas masa dalam hidupku yang mengguratkan kepedihan mendalam di hatiku. Nyerinya begitu terasa. Dan itu terjadi lima belas tahun yang silam, ketika dalam waktu yang hampir bersamaan aku kehilangan dua orang yang sangat kucintai.
Ayahku dan seorang sahabat terbaikku. Aku kehilangan mereka berdua dengan cara yang berbeda, tapi sama-sama menyakitkan karena aku tidak bisa merelakan kepergian mereka. Hari-hari pun kulalui tanpa menyisakan makna yang berarti dan hanya sekedar kujalani. Hingga saat Natal pun tiba. Kemeriahan di mall-mall dan pesta-pesta Natal mahasiswa mulai terdengar gaungnya. Tapi aku merasa sendiri di sudut terpencil. Manakala lagu Natal yang dinyanyikan oleh Jason Donovan terdengar begitu syahdu, begitu juga dampaknya pada hatiku. Kosong. Sepi. Sendiri.
Saat itu sungguh kusadari kenyataan, bahwa aku bisa kesepian di tengah keramaian Natal yang begitu indah. Aku bagaikan orang asing di tengah teman-temanku yang bercanda-ria. Kesendirian ini begitu menyiksaku dan membuatku melangkahkan kaki keluar dari keramaian. Kutapaki jalan dengan wajah tertunduk dan airmata mulai menetes satu demi satu. Inilah Natalku yang begitu biru. Natalku tanpa orang-orang yang kukasihi di dekatku. Dan lagu Natal terdengar seperti lonceng kematian di hatiku.
Kunikmati kesepianku waktu itu. Kukupas maknanya satu per satu, seiring berlalunya tahun. Betapa hati manusia begitu rentan dengan rasa kehilangan. Dan ketika kehilangan itu tidak direlakan, maka semuanya menjadi terasa begitu berat dan menimbulkan penyesalan. Kesedihan selalu menggantung bersama dengan tetesan embun setiap pagi di sela-sela rumput. Selalu ada, tapi bukan untuk menyejukkan melainkan untuk menambah keperihan.
Aku butuh waktu yang begitu lama untuk menyembuhkan hatiku yang berlumur dengan luka. Sangat lama bahkan. Karena aku berjuang sendiri. Karena aku mengandalkan kemampuanku sendiri. Dan aku juga tetap memegang bayang-bayang masa lalu, untuk kemudian kupeluk dan kutangisi. Kalau sudah begitu, mana mungkin aku sanggup untuk melepaskannya?
Kesadaran bahwa hidup perlu ditandai dengan sesuatu yang berarti, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, menyadarkanku bahwa sudah saatnya aku melepaskan diri dari segala ikatan kepedihan di masa lalu. Mungkin saja sebuah kesadaran yang terlambat, tapi ketika nafas Tuhan menghembus masuk ke hatiku, tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Dan ketika dengan kerelaan yang total, kuserahkan semua luka-luka dan masa laluku pada Tuhan, untuk Dia ambil dan sembuhkan, terasa bebanku mulai terangkat dan hatiku mulai merasakan betapa Tuhan sesungguhnya begitu mencintaiku. Dia tidak pernah ingin melihat aku menderita, tapi dia menempaku untuk menjadi manusia yang lebih tegar dan bersandar sepenuhnya pada kuasa-Nya.
Betapa sia-sianya ketika aku melakukan segalanya dengan usahaku semata. Kupikir aku cukup kuat, tapi ternyata pikiran manusia justru sering menyesatkan dan mudah jatuh dalam berbagai perasaan yang melemahkan dan bukannya membangun. Sungguh indah ketika dalam hidup ini bisa pasrah pada Tuhan dan menerima kehendak-Nya dengan tulus, sebagai sarana untuk mengasah hidup menjadi lebih berarti. Semuanya menjadi lebih ringan, apalagi ketika kita menyadari bahwa hidup sesungguhnya adalah serangkaian perjuangan untuk memenangkan kehendak Tuhan dalam diri kita. Perjuangan kita untuk lebih mencintai Tuhan lebih dari segala hal yang begitu mengikat kita di dunia ini.
Lagu Natal Jason Donovan kerap masih terdengar sampai saat ini, terlebih ketika saat Natal mulai tiba. Aku juga masih ingat dengan kesedihan yang begitu menyayat saat itu. Tapi kini kukenang dengan penuh rasa syukur dan takjub. Betapa cinta Tuhan sanggup mengangkat segala rasa sakit itu dan menggantinya dengan kekuatan dan ketegaran, ketika aku memang merelakan Tuhan untuk mengobati-Nya.
Kesepian dan kesedihan adalah hal yang wajar ketika kita merasa ditinggalkan oleh orang-orang yang kita kasihi. Tapi jangan sampai hal itu membelenggu kita dan mengikat kita pada suatu masa dan membenamkan kita pada rasa tak berguna. Hidup adalah sebuah bejana yang mesti kita isi dengan limpahan cinta kita pada-Nya. Bersandarlah sepenuhnya pada Tuhan, percayalah bahwa Dia sanggup membuat hati kita menyala kembali oleh terang kasih-Nya.

Tuhan Mendengar Doaku

Berikut ini sajian kesaksian yang ditulis Sdr. Hary kepada Redaksi. Silakan menyimak, semoga menjadi berkat.
Salam damai sejahtera di dalam Tuhan Yesus Kristus,
Pada kesempatan ini saya ingin berbagi kesaksian tentang indahnya hidup di dalam Tuhan. Saya adalah anak keempat dari empat bersaudara. Sejak lulus kuliah dari Universitas Jember (Unej) tahun 2002, saya ingin sekali bekerja di instansi pemerintah. Dan setelah lulus kuliah saya berdoa dan bergumul dengan Tuhan agar saya bisa bekerja di instansi pemerintah. Banyak lamaran yang sudah saya kirim, ternyata sangat sulit sekali untuk bekerja di instansi pemerintah. Akhirnya, saya bekerja di perusahaan swasta walau dengan setengah hati. Tetapi saya percaya Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya dan selalu mendengar doa anak-Nya.
Tepatnya pada tanggal 1 Desember 2005 tanpa saya sadari, pikirkan, dan rencanakan ternyata saya mendapatkan panggilan untuk bekerja di salah satu instansi pemerintah di kota saya (dengan melalui seleksi). Sekarang saya sudah bekerja sesuai dengan cita-cita saya, di suatu instansi pemerintah. Ini semua terwujud oleh karena campur tangan Tuhan, kasih sayang Tuhan yang dinyatakan di kehidupan saya secara pribadi. Tuhan memberikan sesuatu yang indah bagi anaknya yang senantiasa berharap dan berserah kepada-Nya.
Kiranya kesaksian ini memberikan kekuatan bagi kita. Kala kita senang, sedih, bahkan menghadapi permasalahan kiranya Tuhan yang menjadi pengharapan kita karena di dalam Dia ada penyelesaian. Amin.

Natal, Masa untuk Menggali Kenangan

Pada suatu musim panas, keluarga saya memberi pekerjaan kepada seorang pengembara meskipun kami menduga orang itu peminum. Pada musim gugur, ia meninggalkan kami, tetapi pada hari Natal, sebuah kartu Natal dikirim dari tempat yang ratusan mil jauhnya -- tak ada pesan yang tertulis, hanya ada tanda tangan. Lalu pada musim semi, ia datang menemui kami.
"Saya sudah berhenti minum-minum," katanya. "Saya akan mendapat pekerjaan tetap." Waktu kami mengucapkan terima kasih atas kartu yang dikirimnya, ia mengatakan itu satu-satunya kartu yang dikirimnya. "Saya ingin berterima kasih melalui kartu itu, bukan karena pekerjaan yang kalian berikan, tetapi karena kalian menghargai saya. Itu membantu saya memasuki kehidupan yang baru."
Kemudian ada seorang ibu di sebuah rumah sakit. Ia membawa-bawa kartu yang diterimanya dari seorang teman kami di dalam tasnya yang kecil. Dan selama masa Natal, ia akan menghentikan orang dan berkata, "Lihat kartu Natal ini. Majikan saya yang mengirimkannya. Saya tidak dilupakannya." Tidak lama sesudah itu, kami mendengar kabar bahwa kartu itu, satu-satunya kartu yang diterimanya, merupakan awal kesembuhannya.
Sekarang, menjelang Natal, saya mengingat kedua kartu Natal itu. Masing-masing menggambarkan kelahiran baru pada hari Natal dan kedua-duanya mengingatkan saya bahwa Natal adalah masa yang tepat untuk menggali kenangan.

Natal dan Kesepian

Suasana Natal sudah menebar di segenap tempat. Mall dan beberapa gedung semarak oleh hiasan Natal. Beberapa penjual mengadakan obral dengan tema Natal. Di beberapa tempat penjualan pelayannya memakai topi mirip Santa Klaus. Banyak hal dikaitkan dengan Natal meski sebetulnya ada kesan pemaksaan. Natal memang hari besar bagi umat Kristen, meski sebetulnya yang terpenting bagi iman umat adalah Paskah, sebab tanpa kebangkitan sia-sialah pengurbanan Yesus. Namun gema Natal jauh lebih berkumandang meriah dibandingkan Paskah.
Beberapa orang mengajakku untuk membagikan nasi bungkus pada malam Natal. Mereka ingin berbagi kasih kepada orang miskin, sehingga orang miskin pun dapat merayakan Natal. Tawaran itu kutolak dengan halus sebab aku kurang suka dengan aktifitas semacam itu. Entah mengapa pada tahun-tahun terakhir kegiatan itu semakin marak dan beberapa orang menceritakannya dengan penuh kebanggaan. Apakah nasi bungkus sudah mampu membahagiakan orang miskin yang tertidur di tepi jalan? Apakah anak-anak jalanan dan tukang becak yang menerima nasi bungkus sudah merasakan makna kehadiran Yesus di dunia?
Aku pernah mengalami beberapa kali Natal yang membuatku bergolak. Salah satunya adalah ketika aku masih SMA. Keluargaku bukanlah orang Kristen. Maka aku berangkat ke gereja untuk merayakan Natal sendirian. Sepulang dari gereja aku tidak tahu harus merayakan Natal dengan siapa, sebab hampir semua temanku bukan orang Kristen juga. Beberapa teman Gereja sudah mempunyai acara dengan keluarga atau teman yang lain. Ketika di dalam gereja aku merasakan kemeriahan Natal, tapi begitu keluar dari gereja semua kemeriahan itu sirna. Aku merasa sepi dan sendiri. Aku membayangkan kalau sampai rumah pasti semua keluargaku sudah tidur. Disana juga tidak ada secuilpun hiasan Natal.
Dalam pikiranku mulai bertanya apakah aku sekarang sedang merayakan Natal? Sambil menyusuri jalan yang telah lengang, aku membayangkan bahwa mungkin beginilah rasanya ketika Yosep dan Maria menyusuri jalanan menuju Betlehem. Sepi dan tidak ada orang yang mau membukakan pintu untuk menerimanya. Kesepian dan ketidakberkawanan inilah mungkin suasana Natal yang sesungguhnya, meski sekarang semua sudah berubah. Natal penuh dengan keramaian dan kemeriahan. Akulah orang yang sedang merayakan Natal, kata hatiku untuk menghibur diri.
Natal bukanlah saat untuk membuat sebuah kemeriahan dan keramaian, sebab dengan demikian Natal telah dihilangkan dari kenyataannya saat itu. Segala pesta dan kemeriahan telah menghilangkan rasa sepi dan ketidakberkawanan Yosep dan Maria. Kita tidak lagi diajak merasakan keterasingan dan ketiadaan harapan. Mungkin kita dapat saja berpendapat bahwa kelahiran Yesus perlu dirayakan, sebab Natal adalah tanda keselamatan sudah datang. Kita bersuka cita menerima kedatangan Yesus. Tapi apakah kita sudah menerima Yesus dalam hidup kita? Apakah kita sudah membuka hati untuk Yesus? Bila kita telah menerima Yesus dalam hidup kita, maka kehidupan kita akan berubah. “tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku (Gal 2:20). Bila kita siap untuk membuka diri terhadap Yesus apakah kita juga sudah membuka diri terhadap orang-orang yang kesepian dan tidak berkawan? Saat ini masih banyak Yesus yang kesepian dan kesulitan untuk menemukan pintu yang terbuka bagi DiriNya dan banyak orang bersuka cita mengenang Yesus yang lahir dalam kesepian dan ketidakberkawanan.

Like dan Love

Edisi C3I: e-Konsel 056 - Pacaran Secara Kristen

Dalam bahasa Inggris, kata "to like" berarti menyukai sedangkan kata "to love" berarti mengasihi. Sekarang apa perbedaan mendasar antara dua kata ini dalam hal memilih pasangan hidup? Menurut saya, menyukai mengacu pada kesenangan pribadi yakni menginginkan seseorang karena ia baik untuk kita dan menyenangkan hati kita. Sebaliknya, mengasihi merujuk kepada memberikan diri untuk seseorang.
Cara lain untuk membedakannya ialah, menyukai hanya meminta kita menjadi pengamat, sedangkan mengasihi mengharuskan kita menjadi pelaku. Misalnya, kita menyukai mainan, kendaraan, dan rumah, tetapi kita mengasihi adik, orangtua serta istri kita. Mainan dan kendaraan bertujuan untuk menyenangkan atau memudahkan kehidupan kita tanpa kita harus terlibat di dalamnya (menjadi bagian dari mainan atau mobil itu). Mengasihi keluarga menuntut kita untuk terlibat di dalamnya (menjadi bagian dari kehidupan mereka); dengan kata lain, kita mesti menjadi pelaku, bukan sekedar pengamat yang mencicipi kenikmatan objek tersebut.
Adakalanya kita dibingungkan dengan kata "suka" dengan "cinta". Tidak bisa disangkal, pada tahap awal pertemuan, rasa suka akan mendominasi hubungan kasih kita. Kita menyukai wajahnya, cara bicaranya, tertawa renyahnya, kelembutannya, kepemimpinannya, atau wibawanya. Namun seyogianya rasa suka ini bertumbuh menjadi rasa cinta yakni kerelaan untuk memberi yang terbaik dari diri kita demi yang terbaik untuknya. Jika metamorfosis ini tidak terjadi, maka kita pun akan terlibat dalam suatu relasi yang kerdil dan dangkal. Kita akan berhenti pada peran pengamat yang hanya menikmati tontonannya dengan penuh kekaguman. Yang lebih berbahaya lagi, kita akan menuntutnya untuk bersikap dan melakukan hal-hal yang dapat terus melestarikan kenikmatan dan kekaguman kita terhadapnya.
Berbeda dengan suka, kasih masih menyisakan benih-benih kekaguman tanpa membuat kita terpukau kaku dan pasif. Kasih melibatkan kita dalam hidupnya sebagai pelaku yang rela mengotorkan tangan, bukan sekedar sebagai penonton yang disenangkan oleh pertunjukkan yang indah.
Kasih bertanya, "Apa yang dapat kuberikan?", sedangkan suka bertanya, "Apa yang dapat kau berikan?". Saya kira istilah C.S. Lewis, "need-love", mencerminkan definisi menyukai yang telah saya jabarkan. Menurut Lewis, "need-love" merupakan kasih yang keluar dari kebutuhan dan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan itu. Dengan kata lain, kita memilihnya menjadi istri atau suami karena ia akan dapat memberikan yang kita butuhkan. C.S. Lewis tetap menyebutnya, kasih, tetapi saya cenderung memanggilnya, suka.
Sekali lagi saya tegaskan bahwa suka pada dasarnya sesuatu yang alamiah dan bersifat netral. Rasa suka merupakan bagian awal dari rangkaian pertumbuhan relasi di mana pada puncaknya, kasihlah yang mencuat dengan indahnya. Problem muncul tatkala benih suka tetap tinggal sebagai biji suka dan tidak pernah bertumbuh menjadi pohon kasih. Pernikahan yang seperti ini akan ditandai dengan dua nada: frustasi dan kejam.
Kita merasa frustasi karena kita mengalami delusi sebab ternyata yang kita harapkan tidak menjadi kenyataan. Kita terbangun dari mimpi dan melihat rupa pasangan kita yang sebenarnya -- ternyata dia bukan pangeran yang mengherankan kita. Dia tidak memberikan yang kita butuhkan bahkan kitalah yang harus mengisi kebutuhannya.
Kita juga bisa berubah kejam. Kita dapat terus menghujamnya dengan tuntutan demi tuntutan secara bertubi-tubi dan membabi buta. Kita tidak mau tahu akan realitas sebab kita merasa terpedaya dan terperangkap. Kita menganggap bahwa ia berhutang pemberian kepada kita. Kita menjadi kejam karena ternyata tontonan itu tidak menarik sama sekali. Rasa suka pun berubah menjadi benci.
Kembali kepada konsep "need-love" yang diutarakan C.S. Lewis, ternyata hubungan kasih memang sarat dengan kebutuhan, misalnya kebutuhan untuk dikasihi, dihargai, dan keamanan. Ternyata pemilihan pasangan hidup juga tidak terlepas dari penentuan akan siapa yang kira-kira dapat memenuhi kebutuhan kita itu. Kita tidak memilih siapa saja; kita memilih dia yang berpotensi atau yang kita duga akan sanggup mencukupi kebutuhan kita. Selama kebutuhan itu tidak terlalu besar, biasanya hubungan nikah akan dapat berjalan langgeng. Namun jika kebutuhan itu terlalu menggunung, konflik pasti akan meletus.
Kesimpulannya adalah, sadarilah kebutuhan yang kita miliki itu dan akuilah harapan yang terkandung di dalam hati kita. Komunikasikanlah harapan itu kepada pasangan kita dan carilah jalan tengah agar kebutuhan itu dapat dipenuhinya tanpa harus terlalu melelahkannya. Semakin dini kita menyadari dan mengkomunikasikannya, semakin besar kemungkinan kita menyelamatkan pernikahan kita kelak.

“POLA HIDUP REMAJA KRISTEN”

Masa remaja merupakan masa pertumbuhan/perkembangan. Perkembangan yang dimaksud bukan arti seakan-akan dalam masa remaja seseorang baru mulai berkembang di dalam kehidupannya. Perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan fisik, umur, moral ke arah yang lebih baik lagi dari semula (ada perubahan). Masa remaja sering disebut sebagai masa yang penuh gejolak dan masalah. Muatan pelajaran dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang terlalu banyak menuntut waktu dan perhatian mereka serta orang tua sering kali menambah beban anak-anak remaja dalam pergaulan hidup sehari-hari. Tuntutan yang terlalu banyak sering kali membuat seseorang ingin meninggalkan kebiasaan itu dan ingin “berpetualang”. Dalam “petualangannya” seorang anak remaja dapat menjadi seorang yang kehilangan identitas atau lupa diri. Dalam keadaan perkembangan zaman yang sangat pesat dan seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, setiap orang harus tetap memiliki pola hidup yang kokoh dan mengikuti perkembangan itu tanpa kehilangan identitas. Seorang remaja Kristen tetap hidup sebagai seorang Kristen.

1. Pengertian Masa Remaja (Masa Adolesen)

Sebagai seseorang remaja yang sedang masuk dalam tahap dewasa, remaja mengalami perkembangan atau pertumbuhan-pertumbuhan untuk memungkinkan menjadi seorang dewasa. Akan tetapi perlu kita ketahui pengertian masa remaja. Masa remaja (adoselen) dapat dipandang sebagai suatu msa di mana individu dalam proses pertumbuhannya (terutama) telah mencapai kematangan. Periode ini menunjukkan suatu masa kehidupan, di mana kita sulit untuk memandang remaja itu sebagai kanak-kanak, tetapi tidak juga orang dewasa.

Menurut Witherington (Psikolog), masa adolense dapat dibagi dalam dua fase, yaitu :

~ Fase remaja awal (pra-adolensence), yang berkisar antara usia 10 – 15 tahun : masa ini ditandai dengan perubahan fisik, misalnya tumbuh kumis pada anak laki-laki atau menstruasi pada anak perempuan.

~ Fase remaja akhir (late-adolensence), yang berkisar antara usia 15 – 18 tahun. Pada peridoe ini remaja mengadakan penyesuaian sosial menuju kepada kematangan dan penemuan diri.

2. Pokok Pembahasan

Dalam Alkitab dinyatakan dengan jelas : “Anak-anak pada masa mudanya seperti anak-anak panah di tangan pahlawan” (Mzm 127:4). Dalam pencarian serta penemuan diri, seorang remaja tidak terlepas dari situasi masyarakat sekitarnya. Setiap orang lahir dan dibesarkan dalam suatu komunitas, dan tidak terlepas dari komunitas tersebut. Baik buruknya sikap atau pola perilaku seseorang tidak terlepas dari baik buruknya komunitas masyarakat tempat tinggalnya. Dengan kata lain, masyarakat remaja mencapai atau tidak mencapai “sasaran” hidup yang tepat. Pada era modern saat ini yang ditandai dengan kemajuan teknologi, sering kali anak-anak remaja alam “petualangan”nya, menjadi seseorang yang kehilangan identitas. Kemampuan yang lemah dan kekurangsiapan dalam mengikuti dan memanfaatkan perkembangan zaman mengakibatkan seseorang remaja menjadi “korban teknologi”. Misalnya : teknologi informatika komputer yang diwarnai dengan meluasnya sarana “internet” dapat berakibat fatal apabila disalahgunakan dengan pengaksesan situs porno yang dapat merusak moral remaja dan menuntunnya ke arah yang lebih amoral dengan menggemari free-sex (seks bebas).

Akan tetapi faktor kemiskinan keluarga dan ketidakharmoniasan orang tua dapat dijadikan sebagai salah satu penyebab boborknya moral remaja, misalnya mengedar dan konsumsi narkoba sebagai alat ‘penyegar” pikiran dan pelarian, serta sebagai sararana agar diterima dalam peer group (teman sebaya). Pola hidup remaja seperti demikian adalah pola hidup yang bertentangan dengan ajaran Tuhan (Alkitab). Secara nyata Alkitab memang mencatat agar setiap anak menikmati masa mudanya, akan tetapi bukan berarti mengabaikan perintah Tuhan. Sebab jika masa muda dilalui tanpa korelasi yang baik dengan Tuhan maka itu adalah sia-sia (bnd Pkh 11:9-10). Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah : “Bagaimana sebaiknya sikap seorang remaja Kristen dalam menyikapi perkembangan zaman di tengah-tengah pergaulan hidup?”

Menyikapi pola kehidupan remaja Kristen sekarang ini, alangkah baiknya bila back to the Bible (kembali kepada Alkitab). Rasul Paulus menegaskan kepada jemaat di Korintus bahwa tubuh itu merupakan bait Roh Kudus, tempat berdiamnya Roh Allah yang telah lunas dibayar harganya. Sebagai bait Allah yang adalah gambaran rupa Allah (imago Dei), setiap manusia (khususnya remaja) harus memiliki dan menyatakan sifat Allah itu, yakni : hidup dalam persekutuan yang kudus dengan Dia, hidup dalam Kasih, hidup kudus, pembawa damai, dan sebagainya.
Menurut John Wesley (Bapak Pendiri Gereja Methodist), setiap orang harus hidup dalam persekutuan dengan Allah untuk menemukan diri dalam diri Allah dengan kekudusan. Kekudusan yang dimaksud Wesley bukanlah kekudusan dalam arti asketis (bertapa untuk menghindari kehidupan masyarakat), kekudusan itu tidak hanya tampak pada self-holiness (kekudusan pribadi), misalnya : doa, puasa, tidak merokok, percaya kepada Tuhan Yesus, dan sebagainya. Melainkan bahwa kekudusan itu hendaknya tampak dalam kehidupan sosial masyarakat (social holiness). Seseorang disebut kudus bila keimanannya kepada Yesus dinyatakan dalam perbuatan baik dan membawa perubahan hidup dalam masyarakat (bnd Yak 2:17) untuk kemudian menuju kepada kesempurnaan Kirsten, yaitu ke dalam hidup yang terus menerus bertumbuh dan dibaharui dalam “Anugerah Allah” yang diberikan secara cuma-cuma kepada setiap orang. Dalam menjawab tantangan zaman, seorang remaja Kristen dituntut untuk menjadi teladan, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Dengan kata lain seorang remaja Kristen harus “tampil beda” dari yang non Kristen untuk mencapai “sasaran” hidup yang sesuai kehendak Yesus di tengah-tengah perkembangan zaman yang ditopang dengan adanya komitmen untuk hidup dalam pimpinan Tuhan, – seperti syair lagu dalam Kidung Jemaat No. 413:1.

Selidikilah Alkitab, Hai Kaum Muda!

Edisi C3I: e-Konsel 072 - Pemuda Kristen

"Billy, saya tidak punya banyak waktu untuk membaca dan mempelajari Alkitab sebagaimana seharusnya saya lakukan. Banyak hal yang harus saya kerjakan, sehingga menyita banyak perhatian, karena itu saya selalu merasa tidak ada waktu."
Saya telah banyak mendengar keluhan seperti itu dari kaum muda di beberapa bagian dari dunia ini, dan saya selalu menasihati mereka. "Kecuali engkau membaca dan mempelajari Alkitab secara sistematis, maka usahamu bagi Kristus selalu sia-sia."
Seringkali mereka berkata: "Jadi apa saran Bapak bagi kami?"
Inilah beberapa di antaranya. Mudah-mudahan beberapa saran ini dipakai Tuhan untuk menantang Anda supaya lebih giat untuk menyelidiki Alkitab
.
  1. Milikilah sebuah Alkitab yang baik untuk belajar.
    Anda perlu memiliki Alkitab yang dapat dibawa ke gereja atau ke mana saja. Namun menurut hemat saya, sebaiknya Anda mempunyai Alkitab yang lebih besar yang dapat Anda pergunakan di kamar atau di meja belajar untuk selalu siap dibaca dan dipelajari. Di samping Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, biasanya diperlukan juga beberapa buku penolong lainnya.
  2. Sediakanlah sebuah buku catatan di samping Anda selama membaca.
    Catatlah gagasan atau reaksi yang timbul dari ayat atau bagian tertentu. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mempelajari Alkitab yang semuanya sama baiknya, tetapi janganlah merasa takut untuk menulis pendapat Anda sendiri ketika Anda membaca dan merenungkannya. Dengan demikian, Allah dapat berbicara kepada Anda melalui Firman-Nya.
  3. Belajarlah mempergunakan buku konkordansi. Pergunakanlah sebuah konkordansi. Buku ini sangat berguna dalam menolong Anda mendapatkan ayat-ayat yang mempunyai kata yang sama. Juga, mungkin Anda ingat suatu bagian dari sebuah ayat, tetapi tidak tahu di mana letaknya; Anda dapat menggunakan konkordansi ini untuk mengatasi kesulitan tersebut.
  4. Pakailah buku pokok-pokok isi Alkitab. Selain Alkitab, buku semacam inilah yang banyak saya pergunakan. Saya telah membeli puluhan buku ini dan memberikannya kepada banyak pemimpin. Mereka telah memberi kesaksian bahwa buku itu telah banyak menolong pelayanan mereka. Tidak ada buku lainnya yang lebih menolong saya dalam belajar, selain buku pokok-pokok isi Alkitab ini. Saya telah memberitahukan kegunaan buku ini di muka umum dan menggunakannya setiap hari dalam mempelajari Alkitab dan setiap malam setelah saya selesai berkhotbah. Tujuan buku ini adalah mengajak kita bersama mengenal arti yang luas dan arti menurut judul-judul yang sudah umum dianjurkan Alkitab dalam pokok tertentu.
  5. Bandingkanlah dengan terjemahan lain. Janganlah ragu-ragu untuk memeriksa terjemahan lain selain terjemahan baru. Ada terjemahan lain dalam bahasa Indonesia sehari-hari yang baik. Periksalah juga terjemahan dalam bahasa daerah. Terjemahan- terjemahan ini dapat memberi pengarahan dan kunci bagi ayat-ayat yang Anda gunakan dalam suatu pembahasan pada perkumpulan kaum muda atau persekutuan pemahaman Alkitab. Pekerjaan ini akan menuntut banyak waktu dan usaha tambahan, akan tetapi Anda juga akan memperoleh banyak berkat dalam penyelidikan semacam itu.
  6. Ambillah waktu untuk berdoa pada saat Anda belajar.
    Jika Tuhan menunjukkan sesuatu dalam Firman-Nya yang menggugah hati Anda, berhentilah sebentar dan berdoalah untuk mengucapkan terima kasih kepada-Nya atas hal itu.
    Jika Anda mendapatkan kesulitan dalam penyelidikan Anda, mintalah petunjuk dan pertolongan-Nya.
    Doa merupakan bagian yang penting dari pemahaman Alkitab dan langkah untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
  7. Hafalkan sebanyak mungkin. Saya tidak segan-segan untuk memuji kebaikan sistem Navigator. Kami menggunakannya untuk membimbing orang yang baru percaya dan hasilnya baik. Ambillah satu atau dua ayat emas dari renungan pagi dan hafallah sepanjang hari itu. Catatlah pada secarik kertas supaya dapat digunakan sewaktu berada di sekolah atau di tempat Anda bekerja. Simpanlah Firman-Nya dalam hati Anda, dan Anda akan diperkaya olehnya.
  8. Sediakan waktu untuk membaca Alkitab.
    Tidak mempelajarinya, tetapi hanya membacanya. Duduklah di tempat yang tenang, dan bacalah kira-kira selama satu jam. Bacalah seluruh kitab pada satu kali pembacaan. Renungkanlah bacaan Anda dan sesudah beberapa waktu Anda akan merasa banyak disegarkan.
  9. Bawalah Alkitab Anda sesering mungkin.
    Tentu saja termasuk ke sekolah, ke tempat Anda bekerja, dan ke gereja. Suatu kesaksian bagi dunia dan juga memudahkan Anda untuk membacanya jika Anda mendapat kesempatan untuk menceritakannya kepada orang lain tentang Kristus. Juga ingat, bukanlah apa yang Anda katakan yang berarti, tetapi apa yang Alkitab katakan.
  10. Saran terakhir.
    Bacalah sebanyak mungkin dalam renungan pribadi setiap hari sesuai dengan keadaan pribadi Anda. Lamanya bacaan itu sepenuhnya bergantung kepada diri Anda sendiri. Jangan sampai kebaktian keluarga menggantikan waktu teduh pribadi Anda dengan Tuhan.
Pada saat Anda belajar, janganlah ragu-ragu untuk mendaftarkan pertanyaan yang timbul dalam pikiran Anda. Bawalah semua pertanyaan itu kepada pendeta. Ia akan menjawabnya dengan senang hati.
Jika pikiran Anda melayang-layang saat belajar, berhentilah sampai Anda dapat memusatkan pikiran lagi. Janganlah membaca satu atau dua pasal tanpa mengerti apa-apa, lalu Anda merasa seolah-olah sudah mempelajari Firman Tuhan untuk hari itu. Lebih baik membaca satu ayat dengan memahaminya daripada membaca satu pasal tanpa memahaminya.
Saya akan mengulang sekali lagi, selidikilah Alkitab Anda! Sungguh kaya isinya! Berkatnya tidak terbatas. Anda tidak akan pernah dapat mencapai kedalamannya dengan sempurna. Sangatlah penting artinya bagi kehidupan rohani Anda, sebagaimana makanan yang diperlukan untuk tubuh jasmani.
Dan hasil pelayanan bagi Kristus itu akan mempunyai hubungan yang erat dengan banyaknya waktu yang Anda pergunakan untuk membaca Alkitab.
Selamat mengerjakan!
Simorangkir (lahir di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 8 September 1982; umur 30 tahun) adalah penyanyi, mantan vokalis Kerispatih. Kini ia puas ber-solo karier dan belum terpikirkan untuk bergabung dengan band lain.[1]

Daftar isi

Biografi

Hendra Samuel Simorangkir atau lebih sering disapa Sammy ini adalah vokalis Kerispatih. Namun sebelumnya putra dari pasangan D.N. Simorangkir dan Tiur Ida Simanjuntak adalah finalis Indonesian Idol musim 1.
Pada awal berdirinya Kerispatih pada 21 April 2003, saat itu Sammy belum bergabung dengan Badai, Arief, Andika dan Anton. Sehari setelahnya, di acara Farabi Sunday, Sammy pun resmi bergabung dengan menjadi vokalis.
Dengan Kerispatih, ia telah menelurkan 1 album kompilasi, Gulalikustik (2004) dan 4 album tunggal Kerispatih, Kejujuran Hati (2005), Kenyataan Perasaan (2007), Tak Lekang Oleh Waktu (2008) dan Semua Tentang Cinta (2009).
Pada tanggal 16 April 2012, Sammy meluncurkan sebuah album yang diberi judul Aku Kembali. Album tersebut berisikan 12 buah lagu baru. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia. Sammy juga termasuk musisi yang sukses menjual albumnya di gerai KFC seperti Cinta Laura, Indah Dewi Pertiwi, Agnes Monica, SM*SH, T.R.I.A.D, Rossa, Slank, Last Child dan Ello.[2]

Kasus

Dalam kehidupan pribadi, bungsu dari ketiga bersaudara ini beberapa kali menjalin hubungan, sebut saja Nania Idol, serta model Andrea Dian dan Nathalia. Bahkan hubungannya dengan Andrea sempat jadi sorotan media, karena ditengarai Sammy telah berselingkuh.
Sammy yang telah menyelesaikan studinya di Institut Musisi Indonesia Jurusan Perkusi ini kembali namanya jadi perbincangan publik di penghujung 2009. Ia dituduh melakukan pencurian mobil Honda Civic milik seorang wanita bernama Giska. Sammy dijemput petugas Kepolisian pada Rabu, 9 Desember 2009 untuk menjalani pemeriksaan di Polsek Mampang.
Belum selesai kasus Sammy dengan Giska yang juga memasuki ranah hukum, pada tanggal 2 Februari 2010, ia kembali berurusan dengan polisi. Sammy diciduk aparat di sebuah kamar kost daerah Pedurenan Sawit Setiabudi, Jakarta Pusat. Di kamar tersebut ditemukan paket sabu-sabu dan juga alat hisap. Langsung saja, Sammy dibawa ke Polres Jakpus. Dari hasil tes urine, Sammy positif mengonsumsi narkoba dan membuatnya dijerat Undang-Undang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun.[3]

Diskografi

Bersama Kerispatih 
Album Solo 

Lagu

  • Sedang Apa dan Dimana (2011)
  • Kesedihanku (2012)
  • Dia (2012)

Prestasi

Tahun Grup Kategori
2012 Dahsyatnya Awards Penyanyi Solo Pria Terdahsyat                                                          
Sammy Simorangkir.jpg
Sammy Simorangkir
Nama lahir Hendra Samuel Simorangkir
Nama lain Sammy
Lahir 8 September 1982 (umur 30)
Bendera Indonesia Bandung, Jawa Barat
Pekerjaan penyanyi
Tahun aktif 2004—sekarang
Orang tua D.N. Simorangkir
Tiur Ida Simanjuntak
Alma mater Insitut Musik Indonesia Jurusan Perkusi
Agama Kristen
Hendra Samuel Simorangkir atau Sammy 

Bingung

astaga nak ngepost apolagi ini , ayodong bantu tonang kasih inspirasi buat di post

Hanya Sekilas

Seorang anak perempuan yang terlahir dari keluarga sedehana dari bapak jerry aritonang dan ibu Rosella Tampubolon  pada tanggal 5 september 1996 yang diberi nama Septilia Betrick Aritonang. 2 bersaudara dengan adik yang diberi nama Feronica Chintia Aritonang.

DBL PALEMBANG SPEKTAKULER

PALEMBANG (RP) - Penyelenggaraan Honda Development Basketball League (DBL) 2012 di Palembang benar-benar spektakuler.

Dari lima penyelenggaraan seri Palembangm Sumsel, untuk kali pertama Honda DBL dihelat di Palembang Sport and Convention Center (PSCC).

Gedung yang dulunya dikenal dengan sebutan GOR Sriwijaya itu sudah dirombak habis untuk penyelenggaran SEA Games XXVI.

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengaku sangat bangga dengan gedung PSCC. 

Pada laga pembuka, tim putra SMA Xaverius 1 Palembang menang telak atas SMAN 15 Palembang, 39-04. Bermain di PSCC ternyata sempat membuat para pemain gugup.

‘’Ini kali pertama saya dan teman-teman merasakan main di gedung semegah ini. Merinding, deg-degan, takut kalah. Biasanya ya untuk kompetisi SMA acaranya di luar ruangan saja, tetapi di DBL terasa banget perbedaanya. Seperti pemain beneran,’’ ucap kapten tim SMA Xaverius 1, Albertus Robin Sihotang.

Rangkaian Honda DBL 2012 diselenggarakan di 24 kota di 21 provinsi di Indonesia, tersebar dari Aceh hingga Papua.

Kompetisi seri Sumsel berlangsung hingga 22 Januari mendatang. Di Sumsel, ajang ini diikuti 56 tim, 36 tim putra, 20 tim putri, mewakili 39 sekolah dari lima Kota dan Kabupaten.

‘’Sekarang anak-anak SMA bisa memakai gedung megah ini. Saya gembira, mereka tentu bisa merasa seperti pemain profesional,’’ kata Alex Nurdin, yang turut hadir membuka kompetisi.

Diperkirakan lebih dari 3.000 penonton menyaksikan acara pembukaan DBL seri Palembang. Kehebohan para suporter, yang tak pernah lelah berteriak, bernyanyi, dan menabuh drum, membuat Alex sempat geleng-geleng kepala.‘’Saya kagum dengan aura dan atmosfer pembukaan DBL ini. Penontonnya banyak sekali. Liga pro saja mungkin kalah ya,’’ tambah Alex.  

Ke depan, PSCC memang tampaknya bakal semakin sering menghelat iven-iven basket besar. Setelah Honda DBL 2012, pada 28 Januari hingga 5 Februari, gedung ini juga menjadi arena pertandingan klub-klub profesional Indonesia yang tergabung di National Basketball League (NBL) Indonesia.

‘’Apalagi kami memiliki klub basket Muba Hangtuah IM Sumatera Selatan. Sekarang prestasinya juga sedang menanjak. Saya yakin, kehadiran DBL dan NBL akan membuat anak-anak muda kami lebih bersemangat dan bergairah lagi,’’ tegasnya.

Sementara Azrul Ananda, Commissioner DBL (juga NBL Indonesia), mengaku sangat takjub dengan PSCC. ‘’Gedung ini seharusnya menggoda gedung-gedung lain di Indonesia untuk berbenah. Salut luar biasa melihat perkembangan pesat di Palembang ini. Dari dulu memakai gedung yang bocor-bocor pada 2008, sekarang memakai yang paling mewah,katanya. (wws)

"Akan ada Ballon d'Or Kelima Messi"


Lionel Andres Messi (Foto: Reuters)

Tak seperti event-event sebelumnya, pemilihan pemain terbaik dunia kali ini ramai dirivalkan El Messiah dan Cristiano Ronaldo. Namun akhirnya, Messi tetap menjadi favorit para voters yang terdiri dari sejumlah kapten maupun pelatih tim nasional.

Rosell menilai, kelayakan Messi tak hanya dalam teknis permainan, namun juga kepribadian. Dari alibi itu, para voters tak ragu untuk kembali menabalkannya sebagai pemain terbaik dari yang terbaik.

“Tidak akan ada (pemain) lain yang seperti Messi. Saya bahagia dengan capaiannya. Dia tak hanya pemain hebat, tapi juga pribadi yang luar biasa. Dia memahami nilai-nilai La Masia, mengerti bagaimana makna menjadi seorang pemain Barcelona dan yang tak kalah penting, dia sadar bagaimana hidup di Katalan,” ujar Rosell.

“Di belakang kehebatannya bermain, terdapat pula jiwa nakal bak anak kecil karena dia selalu ingin lebih. Di masa depan, publik akan benar-benar menilai tinggi pencapaiannya ini. Saya yakin, dia pantas mendapatkan trofi (Ballon d’Or) kelima nanti,” lanjutnya, seperti dikutip Football-Espana, Rabu (9/1/2013).

Suksesor Joan Laporta di kursi tertinggi manajemen Los Cules itu tak hanya berbahagia untuk Messi, tapi juga sejumlah pilar Barca. Andrés Iniesta menjadi terbaik ketiga, mantan entrenador Jose Guardiola juga terbaik ketiga kategori pelatih. Terakhir, Barca menempatkan lima pemainnya dalam starting World XI FIFPro.

“Luar biasa melihat respek semua orang terhadap Messi dan Barca. Semoga pengakuan ini akan bertahan lama. Salah satu kehebatan klub kami adalah orang-orang yang selalu ‘apa adanya’ dalam segala hal,” tuntas Rosell.

Ronaldo Tetap Terbaik di Mata Madrid

Alfa Mandalika - Okezone
Selasa, 8 Januari 2013 19:54 wib
Ronaldo saat menghadiri penganugerahan Ballon d'Or (Foto: Reuters)
Ronaldo saat menghadiri penganugerahan Ballon d'Or (Foto: Reuters)
MADRID - Cristiano Ronaldo harus kembali mengakui keunggulan rivalnya Lionel Messi dalam perburuan trofi Ballon d’Or 2012. Kekecewaan tentunya dirasakan megabintang Real Madrid tersebut.

Untuk kali ketiga secara beruntun, Ronaldo harus rela jadi yang kedua. Ya, pada penghargaan Penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA 2012 yang dihelat di Zurich, Swiss, kemarin, CR7 harus puas hanya jadi runner-up, setelah kalah bersaing dengan Messi yang untuk keempat kali tampil sebagai pemenang.

Kekecewaan Ronaldo tentunya dirasakan seluruh punggawa Real Madrid. Meski demikian, mereka merasa kegagalan merebut trofi Ballon d’Or tak serta merta mengurangi penilaian mereka terhadap sang megabintang.

“Cristiano Ronaldo tidak mampu memenangkan Ballon d’Or, tapi kami tahu dia adalah pemain yang fantastis dan mampu melakukan apa saja,”ujar bek kiri Marcelo di situs resmi klub seperti diwartakan Soccerway, Selasa (8/1/2013).

“Cristiano banyak membantu kita dan saya ingin dia yang memenangkannya (Ballon d’Or). Saya yakin dia akan membawa kami ke dalam sukacita,” papar bek Timnas Brasil ini.

Hal senada juga dilontarkan dua pilar Los Blancos lainnya, Sergio Ramos dan kapten tim, Iker Casillas.“Kami ingin Ronaldo memenanginya untuk kali kedua. Meskipun gagal, dirinya tetap pemain fantastis,” ujar Ramos.

“Tedrkait Ballon d’OR, saya pikir mereka bertiga adalah pemain terbaik, dan pada akhirnya Messi menang,”timpal Casillas.